BERITA JAKARTA – Menyikapi bagaimana pemerintah dan rakyat bersatu dengan berbagai cara untuk mengantisipasi pandemi wabah virus Corona atau Covid-19 yang sebenarnya banyak cara sederhana untuk memerangi virus Corona tersebut.
Kepada Matafakta.com, Tim Bidang Investasi Bagian Pemulihan Ekonomi, Jerry Lumelle mencontohkan, ketika salah seorang dirumah kita terkena flu dan batuk pasti ada yang tertular dan ada yang tidak, bagi yang tertular pasti disaat daya tahan tubuh atau imune di tubuh kita sedang drop.
Disaat tubuh drop itulah semua penyakit bisa hadir leluasa ke dalam tubuh kita. Secara normative, kita bisa check ke dokter atau minum obat biasa dibantu dengan vitamin yang untuk tingkatkan imune dalam tubuh kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masalah Covid-19 adalah sejenis virus flu, batuk dan bikin demam juga tapi tingkat resiko viralnya virus Covid-19 berbeda dengan virus flu biasa. Namun tetap kategory Covid-19 adalah virus,” jelas Jerry, Kamis (8/10/2020).
Logikanya, sambung Jerry, melawan virus Covid-19 ini hanya cukup gunakan obat atau vitamin jenis imune booster, jadi tidak perlu sejenis chloroquin ataupun vaksin.
“Jika memasukan vaksin kedalam tubuh untuk hadang virus sejenis Covid-19 adalah cara yang salah besar. Kita semua harus paham bahwa proses buat vaksin adalah terbuat dari campuran berbagai bakteri,” katanya.
Didalam zat bakteri tersebut pasti ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan sel tubuh kita. Apa dampak bagi zat bakteri yang merugikan tubuh kita? Bahaya atau tidak? Bagaimana jika akan timbul menjadi jenis penyakit baru?
“Masalah vaksin sinovac asal China, apakah Pemerintah China gunakan vaksin sinovak untuk digunakan seluruh rakyat China?. Apakah vaksin tersebut sudah terbukti bisa sembuhkan pasien Covid-19 di China?,” tanyanya.
Seharusnya, lanjut Jerry, sinovac gunakan untuk rakyat China saja dulu, karena sampai saat ini masih ada PSBB di beberapa Provinsi di China, artinya China belum clean and clear dari virus Covid-19.
Apakah vaksin, tambah Jerry, sinovac sifatnya hanya untuk mencegah, jika hanya untuk mencegah belum tentu bisa menyembuhkan, apakah vaksin tersebut bisa tingkatkan daya tubuh atau imune?.
“Semua harus di analysa dengan kajian oleh para akademis yang ahli dibidang kimia kusus medis,” pungkasnya. (Edo)