BERITA JAKARTA – Polemik proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 kembali memanas di media sosial. Masyarakat ramai membicarakan video protes terkait pemagaran laut untuk proyek tersebut.
Nama Ali Hanafia Lijaya pun mencuat ke permukaan sebagai sosok yang disebut-sebut berperan besar dibalik proyek kontroversial itu.
Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR PTR), Ahmad Khozinudin, secara terbuka menyebut Ali Hanafia Lijaya dalam konteks proyek PIK 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang mendapat proyek pemagaran laut namanya Memet, warga Desa Lemo, atas perintah Gojali alias Engcun,” ujar Khozinudin seperti dilansir RuangBicara.co.id, Sabtu (11/1/2025).
“Gojali ini bekerja kepada Ali Hanafiah Lijaya, orang kepercayaan Aguan untuk kepentingan proyek PIK 2 milik Aguan dan Anthony Salim,” tambahnya.
Sosok Ali Hanafia Lijaya?
Sebagai Direktur Li Realty, Ali memiliki reputasi cemerlang dengan berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Housing Estate Awards 2019 untuk kategori The Best Property Consultant.
Penghargaan ini diraih berkat pencapaian transaksi besar yang dilakukan melalui tiga kantor di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan, ini telah membuktikan kemampuannya dalam memasarkan kaveling komersial di proyek kota baru di Tangerang.
Ali bersama timnya berhasil menjual lebih dari 200 kaveling dengan ukuran besar dan harga properti komersial yang berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta per meter persegi.
Selain itu, Ali juga tercatat sebagai Commissioner, PT. Era Hutama Energi yang bergerak dibidang pertambangan yang memproduksi pasir silika.
Prestasi dan Strategi Bisnis
Pria lulusan teknik sipil Universitas Tarumanagara ini juga pernah menjabat sebagai manajer proyek perumahan kelas menengah di Bekasi.
Kemudian, sebagai konsultan properti, Ali dikenal menyediakan berbagai layanan, mulai dari studi kelayakan hingga strategi pemasaran yang sukses.
Keahliannya membuat proyek-proyek properti, seperti yang dimiliki Ciputra Group, berhasil mencapai target pasar.
Selain itu, Ali juga memiliki kantor mewah seluas 500 M2 di kawasan Pasar Puri Indah, Jakarta Barat, lengkap dengan fasilitas untuk rapat dan acara lainnya.
Meski dikenal sukses, keterlibatan Ali dalam proyek pemagaran laut PIK 2 menuai kritik tajam. Publik menanti tanggapan dari pihak terkait untuk menjawab tudingan yang dilontarkan, Ahmad Khozinudin. (Red)
Sumber: RuangBicara.co.id