BERITA BEKASI – Dengan ketidak puasan warga terkait pekerjaan proyek peningkatan Jalan Lingkungan (Jaling), dihentikan warga.
Proyek tersebut, berlokasi di Kampung Sungai Keramat, Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pasalnya, pekerjaan Jaling dengan panjang 400 meter, lebar 3 meter dengan ketebalan 15 centimeter tersebut dikerjakan tidak sesuai ketentuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diduga kuat, pengurangan volume pekerjaan tersebut unsur kesengajakan oknum Desa Pantai Harapan Jaya demi mendapatkan keuntungan belipat ganda.
“Informasi yang kita terima warga Kampung Sungai Keramat menghentikan pekerjaan proyek tersebut,” kata Rahmat dari Team Investigasi LSM LIAR kepada Matafakta.com, Jumat (23/8/2024).
Dikatakan Rahmat, proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) tersebut senilai Rp500 juta yang dikerjakan sendiri oleh oknum Desa.
“Fakta lapangan ketebalan hanya 5 sampai 7 centimeter. Jelas pengurangannya sangat signifikan,” ungkap Rahmat atau biasa di sapa Goler kepada wartawan.
Sejak awal, lanjut Rahmat, pengerasan sudah tidak benar pengerjaannya. Lapis Pondasi Bawah (LPB) yang sebagian menggunakan cormen atau limbah beton.
“Pemasangan papan bekisting sengaja dipendam dan jika diukur jelas berkurang ketebalannya. Saat pengerjaan pun beton yang dituang tidak memenuhi papan bekisting,” ujarnya.
Sejumlah warga pun mengeluhkan hasil pekerjaan yang kwalitasnya yang sangat buruk. Baru satu hari sudah pada retak dan ketika terinjak hasil pekerjaannya langsung rusak.
Bahkan warga RT 001 RW 015, Kampung Sungai Keramat Desa Pantai Harapan Jaya yang diketahui bernama Hendrik (32) mengatakan, kwalitas pekerjaan tersebut sudah retak dan pecah.
“Masa baru di cor satu hari sudah pada retak dan ketika terinjak hasil pekerjaannya langsung rusak, ini beton apa kok baru dikerjakan sudah rusak,” ucap Hendrik (32).
Terlebih lagi, lanjut Hendrik, ini merupakan jalan utama dan akses yang sangat diharapkan warga Kampung Sungai Keramat.
“Makanya, sejumlah warga kompak melakukan penghentian sementara pekerjaan tersebut. Jangan di cor dulu kalau pekerjaannya tidak sesuai,” tandasnya.
Senada dengan Majih (54) yang juga warga Kampung Keramat RT 001 RW 015 yang sangat kecewa melihat hasil pekerjaan proyek peningkatan jalan tersebut.
“Ini kan sumber anggarannya dari Desa, kok pengerjaan seperti ini, kami sangat berharap Jalan Kampung ini bisa diperbaiki, tapi kalau hasilnya seperti ini kami sangat kecewa,” ulasnya.
Salah Satu Perangkat Desa Mengaku Hanya Disuruh Kepala Desa
Menanggapi hal tersebut, salah satu perangkat Desa Pantai Harapan Jaya, Ulis Denas, ketika dihubungi mengaku bahwa proyek tersebut dirinya yang mengerjakan.
“Iya bang saya yang ngerjain, itu panjang jalan yang akan diperbaikan 400 meter, lebarnya 3 meter dengan ketebalan 15 cm. Saya cuma disuruh Kepala Desa,” akunya.
Ketika ditanya berapa nilai anggarannya, Ulis mengaku, tidak mengetahuinya cuma hanya disuruh mengerjakan proyek peningkatan jalan tersebut.
“Kalau berapa anggarannya saya tidak tahu bang. Kalau kualitas beton kita gunakan K-300,” pungkasnya. (Hasrul)