BERITA BEKASI – Koordinator Democracy And Electoral Empowerment Partnership (Deep) Kabupaten Bekasi, Afief Ardhilah menyebut, banyak Caleg yang tidak memasang Capres dan Cawapresnya di alat peraga kampanye seperti spanduk, baliho, stiker maupun banner.
Berdasarkan data yang didapatnya, Afief menilai hal itu terjadi adanya perbedaan harapan antara Caleg di daerah dengan Pengurus Partainya di Pusat tentang dukungan Capres dan Cawapres.
“Ini bisa jadi mereka tidak percaya diri atau bersebrangan dari sikap Pusat, sehingga mereka lebih memilih memasang fotonya sendiri,” ujar Afief saat berbincang dengan Matafakta.com, Kamis (4/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebab, sambung Afief, info yang didapat dari beberapa Caleg maupun pengurus Partai di daerah memang mereka enggan untuk memasang foto Capres maupun Cawapresnya sendiri.
“Karena menurut mereka jika dipasang bisa menyebabkan Caleg tersebut tidak terpilih,” kata Afief.
Itu terjadi, lanjut Afief, karena para Caleg sudah melakukan survei tentang siapa calon Presiden yang unggul didaerahnya.
Para Caleg atau Pengurus Partai Politik beranggapan Capres dan Cawapres yang diusung bukanlah dari kader Partainya.
Mereka, kata Afief, para Caleg mendanai sendiri untuk pemasangan Alat Peraga Kampanye atau APK tanpa dibantu langsung Tim Capres dan Cawapres.
Masih kata Afief, Partai di daerah tidak berani bertindak tegas seperti pemecatan atau pemberhentian para Caleg, karena Partai didaerah akan fokus menambah jumlah kursi.
“Kursi itu, baik DPRD Kabupaten, Kota maupun Provinsi untuk bisa memajukan kader Partainya untuk Pilkada 27 November 2024 kalau tidak berubah menurut jadwal dari KPU RI,” pungkasnya. (Mul)