BERITA BEKASI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Pemuda Pembebasan (FPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023).
Aksi mahasiswa itu terkait banyaknya proyek infrastruktur Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang tidak memampang papan proyek disekitar lokasi pengerjaan yang bersumber dari anggaran Pemerintah Daerah atau APBD.
Kordinator aksi, Ary mencontohkan seperti proyek pembangunan Sheet Pile di Jalan Alinda dan lanjutan Pelebaran Jalan Pangkalan 2 tahap 3 Sumur Batu (SILPA BKK DKI Jakarta TA 2022) yang diduga kuat menelan anggaran puluhan miliar rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Aksi kali ini juga berangkat dari dugaan kuat proyek siluman yang berada di DBMSDA Kota Bekasi yang diduga kuat menelan anggaran puluhan miliar rupiah,” ujar Ary dalam aksinya.
Dugaan tersebut, kata Ary, bukan tanpa alasan sebab kalau berbicara terkait proyek pembangunan berarti berbicara prihal perencanaan, penganggaran serta kontraktor pemenang tender dalam proyek tersebut.
“Nyatanya, papan nama proyek yang seharusnya dipergunakan untuk bagian dari Keterbukaan Informasi Publik (KIP) kepada masyarakat tidak dipasang pihak kontraktor sehingga terkesan ditutupi dari masyarakat,” tandasnya.
Tuntutan Front Pemuda Pembebesan Kota Bekasi yakni:
- Mendesak DINAS BMSDA Kota Bekasi untuk melakukan transparansi anggaran proyek pembangunan pengerjaan proyek Sheet Pile Jalan Alinda dan lanjutan pelebaran Jalan Pangkalan 2 tahap 3 Sumur Batu (SILPA BKK DKI Jakarta TA 2022)
- Mendesak Kepala Dinas BMSDA untuk mundur dari jabatan karena tidak mampu menyelesaikan persoalan proyek siluman yang ada di Kota Bekasi
- Kami mendesak Kejari Kota Bekasi untuk segera memeriksa kepala Dinas BMSDA karena diduga kongkalikong dengan kontraktor dalam proyek Sheet Pile Jalan Alinda dan lanjutan pelebaran Jalan Pangkalan 2 tahap 3 Sumur Batu (SILPA BKK DKI Jakarta TA 2022). (Dhendi)