BERITA BEKASI – Mendakati akhir tahun anggaran 2023, Badan Pendapatan Kota Bekasi terancam gagal capai target Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal dengan potensi yang ada, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mestinya mampu mengejar PAD yang hingga triwulan ke III saja belum mencapai target.
“Pejabat sekarang kayanya leha-leho banget, padahal sudah masuk penghujung akhir tahun,” ungkap salah satu sumber yang minta namanya dirahasiakan kepada Matafakta.com, Rabu (8/10/2023).
“Sejarah buruk PAD ngak target. Sebab jaman Covid aja bisa tercapai, kok sekarang malah kaga tercapai coba,” keluhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, sambung sumber, target Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi tahun 2023 mencapai Rp2 triliun. Namun faktanya disisa waktu dubulan jauh dari target capaian.
“Kan sekarang tinggal dua bulan lagi, dan triwulan ke tiga aja belum tercapai, gimana triwulan ke 4 atau akhir tahun anggaran,” tambahnya.
Bahkan menurut sumber, bila PAD yang tidak tercapai kemudian dibuat drama seolah-olah kinerja Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad tidak maksimal, hal itu justru bisa menjadi bom waktu kepada para pejabat Bapenda sendiri.
Pasalnya, saat berakhirnya sisa masa jabatan Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono periode 2018-2023, Tri Adhianto melantik beberapa pejabat Eselon IV dan III pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil APBD tersebut.
Bahkan Arif Maulana selaku Kepala Badan Pendapatan sempat membuat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dipimpinnya itu menjadi keluarga salah satu Parpol lantaran giat Gatering yang diadakan Bapenda diharuskan mengenakan baju merah-merah beberapa waktu lalu yang berlangsung di Bogor.
Kabar terseok-seoknya capaian PAD pada Badan Pendapatan dibawah kepemimpinan Arif Maulana juga disinyalir lantaran pergantian jabatan yang tidak sesuai dengan kompetensi bidang masing-masing dari ASN yang sebelumnya menjabat di Dinas Binamarga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi.
Seperti Ita Rustini Kepala (UPTD Bekasi Selatan), Ronald Akhyar (Kabid PAD), Raden Indra (Kasub Bidang PAD), Heru Purwoko dan Fajar Triawan (Kabid Perencanaan Pengembangan PAD yang semuanya berasal dari DBMSDA.
“Ya gitulah, semenjak Pak Aan Suhanda dan Ibu Sekban Dian Damayanti ngak ada ya.. Bapenda kaya yang ngak ada auranya, ampar-amparan kalau kata orang Bekasi,” ungkap salah satu ASN dengan logat Bekasi nya.
“Kan kalau tidak tercapai PAD, kasihan juga pegawai bisa kena imbasnya, bisa gali lubang tutup lubang,” ungkapnya.
Seharusnya kata sumber, bidang pengawasan dapat memonitoring secara rutin dari berbagai sektor pendapatan pajak daerah hingga tiap-tiap UPTD Pendapatan di 12 Kecamatan se-Kota Bekasi.
“Atau bidang pengawasannya yang harusnya mengontrol dan mengawasi, Tapi karena kebutuhann hidup terus berjalan ngak ada pemasukan,” sindirnya.
“Saya mikirnya jadi gini, Efek ngak target pajak, jadi pengaruh ke pencairan insentif atau upah pungut. Malah takutnya oknum staf-staf UPTD pada menyalahgunakan uang pajak, masuk kantong dewek,” bebernya menambahkan.
Rincian target PAD itu sendiri Terhitung triwulan 1 Januari – Maret.
Triwulan ke 2 April – Juni.
Triwulan ke 3 Juli – September.
Triwulan ke 4 Oktober – Desember.
Diketahui, nilai APBD 2023 Kota Bekasi ditetapkan sebesar Rp5.933.765.026.438 atau terbilang lima triliun sembilan ratus tiga puluh tiga miliar tujuh ratus enam puluh lima juta dua puluh enam ribu empat ratus tiga puluh delapan rupiah atau naik 11 persen dari APBD tahun 2022 sebesar Rp5.302.717.375.607.
Meski beberapakali dimintai Konpirmasi, hingga berita ini diturunkan, baik Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan, Fajar Triawan hingga Sekretaris Badan Pendapatan Daerah, Ridwan belum dapat menyajikan informasi capaian target PAD yang diminta wartawan. (Dhendi)