BERITA JAKARTA – Sebelumnya, Ade Armando menyebut bahwa pencapresan Ganjar Pranowo selama ini didanai Badan Intelejen Negara (BIN).
Selain itu, Ade Armando bahkan menyebut, Ketua BIN, Budi Gunawan saat ini tengah bekerja ekstra mencari cara untuk bagaimana memenangkan Ganjar Pranowo.
“Kepala BIN lebih condong ke Megawati ketimbang kepentingan Negara,” sebut unggahan video yang viral tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal itu, Kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI), Azmi Hidzaqi mengecam penyebaran video dan pernyataan sikap dari penggiat media social, Ade Armando.
“Hal ini, dapat menimbulkan kegaduhan serta ujaran kebencian terhadap salah satu kelompok apalagi menjelang Pilpres 2024,” kata Azmi kepada Matafakta.com, Kamis (5/10/2023).
Dalam video itu, Ade menyebut Kepala BIN telah mendanai pencapresan Ganjar Pranowo adalah sesuatu yang tidak benar serta tendensius untuk menyerang institusi dan personal Kepala BIN, Komjen Pol. Budi Gunawan.
“Kami merasa apa yang disampaikan Ade berpotensi menyulut perpecahan dimasyarakat. Narasi seperti itu, justru membuat situasi politik menjadi panas serta menumbuhkan rasa tidak percaya antara unsur masyarakat,” tegasnya.
Sementara, Ketua Umum DPP Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (LPPI), Dedi Siregar menambahkan, Ade Armando telah menebar narasi kebencian dan mengakibatkan perpecahan bangsa yang bisa menimbulkan konflik di masyarakat.
Lebih lanjut, Dedi Siregar meminta Ade Armando meralat pernyataannya yang berbau fitnah. Ia juga berharap Ade tak lagi melontarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi.
“Apa yang diucapkan Ade Armando mengandung fitnah yang keji yang pasti bisa merusak nama baik institusi BIN sebagai lembaga Negara,” ujarnya.
Kami juga, lanjut Dedi, menuntut agar kasus ini dapat di klarifikasi oleh yang bersangkutan, karena telah merusak marwah dari lembaga BIN.
“Seharusnya Ade Armando dapat menjaga situasi negara yang saat ini sedang kondusif untuk tidak menyebarkan hoaks,” pesannya.
Tudingan yang tidak mendasar ini tentu harus dilanjutkan ke proses hukum. Apalagi statemen semacam itu bisa mengganggu konstelasi politik khususnga Pilpres 2024mendatang.
“Sebab publik bisa mengasumsikan jika BIN khususnya Budi Gunawan tidak netral. Kami tidak percaya dengan narasi yang di sampaikan Ade tersebut. Oleh karena itulah, maka kami meminta aparat penegak hukum bisa segera memroses persoaalan ini terkait pasal fitnah,” pungkasnya. (Indra)