Pengamat: Duet Ganjar – Anies Bisa Mengurangi Pembelahan Sosial

- Jurnalis

Selasa, 29 Agustus 2023 - 08:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat IDD: Bambang Irianto

Pengamat IDD: Bambang Irianto

BERITA JAKARTA – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto, menilai wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan (Ganjar – Anes) bisa mengurangi pembelahan sosial dalam konteks kewargaan.

“Kendati hanya sebuah wacana, tapi menduetkan Ganjar dan Anies sangat masuk akal dan memiliki banyak kebermanfaatan,” kata Bambang kepada Matafakta.com, Selasa (29/8/2023).

Pasalnya, selama ini figur Ganjar dan Anies merupakan sosok yang berbeda pandangan politik. Bahkan para pendukung kedua figur ini seringkali berseteru terutama di linimasa media sosial.

“Kita ketahui bahwa para pendukung Anies Baswedan merupakan kelompok Islam modern dan juga barisan oposisi pemerintahan,” ujarnya.

Sementara, pendukung Ganjar merupakan pendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Artinya perbedaan pandangan politik seringkali membuat antar pendukung selalu membentuk pembelahan sosial hingga di aras terbawah.

“Oleh karena itu, hadirnya duet Ganjar Anies, tentu bisa mengurangi pembelahan sosial. Sebab publik juga sudah jenuh dengan pembelahan sosial yang kemudian menciptakan sebutan cebong dan kampret,” ulasnya.

Selain itu, lanjut Bambang, duet Ganjar Anies bisa menandingi elektabilitas Prabowo Subianto karena kedua figur ini memiliki basis pendukung yang besar dan kuat.

Baca Juga :  Miris...!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

“Tetapi kendala utama tentu dari kubu Anies Baswedan apakah mungkin mau dijadikan Cawapres?,” tanya Bambang.

Tapi menurut Bambang, dalam politik apapun bisa terjadi dan bisa saja kubu Anies Baswedan menerima menjadi Cawapres dengan kalkulasi politik yang sudah dipertimbangkan dengan baik.

“Meski hanya wacana, bisa saja hal ini menjadi langkah cerdas untuk membuat kampanye politik 2024 mendatang lebih adem, santun dan kreatif terutama di media sosial,” pungkas Bambang Arianto. (Indra)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 22:49 WIB

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Berita Terbaru

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:49 WIB

Kejaksaan Negeri Blitar

Hukum

Kejari Blitar Terapkan Keadilan Restoratif

Jumat, 22 Nov 2024 - 21:04 WIB