BERITA BEKASI – Pasca naiknya penyidikan dugaan kasus gratifikasi oknum Anggota DPRD Kabupaten Bekasi asal PDI Perjuangan (PDIP), kontraktor berinisial RS mendadak sudah tidak memunculkan diri.
“Biasanya nomor kontaknya RS selalu aktif, tapi sekarang sudah off alias sudah tidak aktif lagi,” kata sumber yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada Matafakta.com, Jumat (18/8/2023).
Bahkan, lanjut sumber, facebook-nya RS kontraktor perempuan milenial tersebut juga sudah tidak aktif lagi yang sebelumnya setiap hari RS tak pernah ketinggalan updet status kesehariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kabarnya RS juga sudah penuhi panggilan Kejaksaan. Apalagi setelah ramai Kejaksaan datang mau sita 2 mobil mewah yang diduga dari RS langsung hilang dari peredaran,” ulas sumber.
Masih kata sumber, RS sendiri dilapangan tidak terlalu banyak disenangi orang juga kualitas pekerjaan proyek Pemerintah yang selalu didapatnya dinilai banyak yang tidak sesuai dengan speak sebagaimana yang tertuang dalam kontrak kerja.
“Ngak heran RS jadi lenganan tetap proyek Pemerintah meski kualitas pekerjaan begitu. Sebab pancingan gratifikasinya ke pejabat tertentu kencang,” sindir sumber.
Kini, tambah sumber, keangkuhan seorang RS akan berakhir. Sebab, pemeriksaan penyidik Kejaksaan akan membuka semuanya dan menjadi sebuah peringatan bagi oknum pejabat berprilaku koruptif.
“Saya berharap Kejaksaan mengusut secara tuntas. Jangan hanya berhenti kepada penerima, tapi juga kepada pemberinya juga harus diproses secara hukum,” pungkasnya.
Informasi yang di dapat, salah satu mobil mewah Pajero sport yang gagal disita Kejaksaan diduga dibeli RS pada 6 Januari 2023 di Mangga dua Squere Jakarta seharga Rp555 juta sebagai tukar proyek.
Selain mobil Pajero juga ada sedan BMW second yang dibeli RS dari salah seorang pejabat di Kabupaten Bekasi. Kedua kendaraan mewah tersebut gagal disita, karena adanya perlawanan dari oknum yang bersangkutan dan puluhan simpatisan Partai. (Indra)