BERITA BEKASI – Sungguh tragis kenjadian yang menimpa keluarga Dani (40) beserta istrinya warga Desa Karangpatri, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pasalnya, Selasa 24 Januari 2023 seharusnya menjadi hari bahagia yang dirasakan Dani beserta istri, karena kehadiran anak ke-3, namun berujung tragis akibat kelalaian pihak RS. Cenka Kabupaten Bekasi.
Kejadian itu, bermula saat Dani membawa istrinya yang sedang mengalami kontraksi ke Klinik. Namun Klinik tidak sanggup untuk membantu melahirkan bayinya secara normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keterangan klinik, kondisi cabang bayi yang terlalu besar dengan bobot perkiraan saat USG 4,7 kilogram, akhirnya istri Dani dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Cenka Kabupaten Bekasi.
Sampai di RS Cenka istri Dani segera mendapatkan tindakan namun sayangnya pihak RS Cenka sama sekali tidak menawarkan tindakan oprasi Caesar, sehingga proses persalinan pasien dipaksa normal.
Menurut keterangan Dani, saat proses persalinan berlangsung, prosedur SOP tidak diterapkan dan bahkan dokter spesialis yang menagani istrinya hanya datang sebentar lalu pergi pulang.
“Iya bang pas proses persalinan dokter spesialisnya cuma masuk sebentar terus pulang. Untuk SOP pun nggak dipakai. Darah istri saya berceceran hampir satu ruangan,” kata Dani kepada Matafakta.com, Kamis (26/1/2023).
Ketika istri saya, sambung Dani, sudah menyerah pun pihak dokter RS Cenka, tidak mengajaknya musyawarah atau berunding untuk segera dilakukan tindakan oprasi terhadap istrinya.
“Pada saat itu kepala calon anak saya sudah keluar namun tersangkut dibagian bahu yang terlalu besar. Disitu saya melihat bidan yang menangani istri saya seorang diri kelihatan panik,” katanya.
Bidan pun sempat meminta bantuan ke rekan yang lain dengan kondinsi istri dan calon anak saya dibiarkan seperti itu selama 20 menit lebih.
“Saat itulah saya berpikir bahwa anak saya tidak akan tertolong dan benar kejadian anak saya akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya sedih.
Terpisah, dr. Angsur Sudirja sebagai Direktur RS. Cenka Kabupaten Bekasi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya belum bisa banyak memberikan tanggapan terkait peristiwa tersebut.
Meski begitu akunya, bahwa dokter spesialis sudah mengaku salah atas kelalaian yang sudah diperbuat dan pihaknya sudah mendatangi pihak keluarga pasien untuk merujuk kata damai.
“Dokter yang mengangani istri dari pak Dani sudah kami tegur dan sudah mengakui kesalahan atas kelalaiannya, kami juga sudah mendatangi pihak keluarga pasien untuk merujuk kata damai,” tutupnya. (Aris)