BERITA JAKARTA – Memaknai pidato Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan (PDI-P) itu sebagai bentuk warning kepada para pihak- pihak yang mencoba atur-atur posisi politik partai banteng moncong putih di dalam menuju Pemilu serentak 2024 yang akan datang.
Terlepas ada saja pro kontra dengan guyonan disela-sela pidato atau sambutan Megawati Soekarnoputri, dia merasa itu adalah panggung politiknya, untuk mengutarakan berbagai unek-uneknya diluar teks pidato Ketua Umum yang tertulis.
Selama ini, publik menilai Ketum PDI-P banyak diam menyikapi perkembangan situasi politik nasional. Pidato politik Megawati Soekarnoputri itu, menepis anggapan orang bahwa PDI-P itu dapat ditekan oleh tangan-tangan tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tertentu itu yang mencoba masuk ke wilayah prerogatif Ketua Umum hasil Kongres Partai yang sudah diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum dengan tanpa syarat,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, Rabu (11/1/2023) di Jakarta.
Dikatakan Silaen, Megawati menyampaikan pesan secara sosiologis dan kultural kepada elite politiknya agar tidak ada lagi pihak-pihak yang mencoba menarik PDI-P, masuk dalam pusaran gendang politik rival atau lawannya. PDI-P harus solid dan sehati itu jauh lebih penting dari sekedar besar.
“Bagi yang tidak setuju dengan ucapan Ketua Umum DPP PDI-P itu pastinya akan sewot dan murung, sebab merasa seperti tidak ada ruang atau pintu masuk untuk mengajak Ketua Umum berdiskusi soal Capres dan Cawapres 2024,” jelas mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Hal itu, sambung Silaen, sangat tegas disampaikan ditengah hadirin yang datang dari berbagai pelosok Nusantara tersebut. Dalam kesempatan itu, Megawati juga mewanti-wanti seluruh yang hadir saat perayaan HUT PDI-P yang ke-50 tahun itu.
“Megawati Soekarnoputri tidak mau didorong- dorong untuk segera umumkan siapa Capres dan Cawapres yang didukung oleh PDI-P pada Pemilu serentak 2024. Itu urusan saya,” tegas Megawati Soekarnoputri.
Dugaan Silaen, Megawati Soekarnoputri sudah ada mengantongi nama-nama calon Presiden (Capres), tapi karena masih terlalu dini untuk segera diumumkan, sebab waktu masih cukup untuk melihat situasi dan perkembangan politik yang sangat dinamis sampai menjelang berakhirnya masa pendaftaran untuk Capres dan Cawapres.
“Siapapun calon Presiden yang akan didukung PDI-P nantinya harus menang, bukan sekedar yang penting maju,” pungkas Silaen. (Sofyan)