BERITA JAKARTA – Banyak orang yang tidak setuju bahkan ada juga yang mencibir ucapan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir- akhir ini, kecuali penduduk kelompok tertentu yang doyan ambil uang rakyat yang mungkin senang dengan ucapan LBP.
“Apakah Oppung LBP tak paham apa yang dilakukan oleh pencuri uang rakyat itu adalah tindakan extra ordinary crime. Perbuatan itulah yang membuat rakyat hidup dalam kemiskinan yang disengaja,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, Rabu (21/12/2022) di Jakarta.
Dikatakan Silaen, anggaran yang seharusnya dipakai untuk keperluan kebutuhan rakyat banyak, lalu dicopet atau dicuri oleh orang yang punya kuasa dan kesempatan untuk mencuri. Apakah ini mau Oppung LBP biarkan?.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seandainya, kata Silaen, Indonesia ini bebas korupsi (pencuri uang rakyat) maka entah seperti apa kemajuan yang dicapai oleh negeri seribu pulau ini? Mungkin saja bisa menyamai kemajuan negara- negara maju lainnya.
“Saya juga jadi heran kok begini sikap dan pernyataan Oppung LBP! Apakah karena sudah makin tua makin jadi, rada-rada. Seharusnya pejabat negara cukup hidup dengan apa yang menjadi bagiannya sudah cukup, jadi tak perlu lagi mencuri uang rakyat, tak usah hidup berlebihanlah,” sindir Silaen.
“Apa kurang cukup tahh? Rakyat yang pendapatannya Senin, Kamis aja bisa hidup dengan baik tanpa harus melakukan hal-hal yang aneh-aneh,” kritik mantan fungsionaris DPP KNPI itu menambahkan.
Lebih jauh Silaen menegaskan, coba semua pejabat Negara atau publik cara berpikirnya model Oppung LBP ini, maka apa jadinya negara besar ini? Bisa-bisa cepat nyungsep alias bubar donk negara ini!
“Tak dapat dapat dibayangkan apabila semua kekayaan alam Indonesia dirampok pejabat dan kroninya? Tanpa memikirkan masa depan bangsa ini, apa masih bisa bertahan berapa puluh tahun lagi, kalau semua sudah dirampok dengan ugal-ugalan?,” jelas Alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.
Silaen mengingatkan, kalau tidak mau gaduh politik, mendingan diam saja itu sudah lebih baik dari pada berkomentar, tapi melukai hati seluruh rakyat Indonesia. Apakah karena Oppung LBP berkongsi atau berkoloni dengan semua pejabat Negara atau Pemerintah?.
“Jadi seperti mau membiarkan perbuatan pejabat berlaku semaunya sendiri? atau sesukanya sendiri untuk memperkaya diri atau kelompoknya dengan menyengsarakan rakyat banyak,” tanya Silaen penuh keheranan.
Mungkin, tambah Silaen lagi, Oppung LBP makin tua dan makin banyak lupanya maka perlu diingatkan, bahwa manusia bila mati tak bisa bawa apa-apa atau kalau kaya raya bisa membeli kavling di SurgaNya?. Jadi jangan aji mumpunglah!.
“Masih banyak rakyat Indonesia yang hidupnya papa dan termiskin oleh tangan-tangan oknum manusia kotor dan penuh darah, jangan sampai tangisan mereka sampai keribaan maha pencipta lalu semuanya diobrak- abrik,” pungkas Silaen. (Sofyan)