Pengamat, Bambang Arianto: Tema Lomba BPIP Baiknya Direvisi

- Jurnalis

Minggu, 15 Agustus 2021 - 09:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Politik Digital dari Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto

Pengamat Politik Digital dari Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto

BERITA JAKARTA – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar lomba penulisan artikel dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021.

Lomba tersebut, mengangkat dua tema, “Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam”

Kepada Matafakta.com, Pengamat politik digital dari Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto, ikut berkomentar terkait polemik lomba BPIP yang tengah viral di media sosial tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebenarnya saya sangat apresiatif terhadap langkah BPIP untuk membumikan Pancasila melalui lomba menulis. Tapi sayangnya tema yang diusung ternyata tidak kontekstual atau kekinian,” kata, Minggu (15/8/2021).

Baca Juga :  Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Apalagi, sambung Bambang, pola komunikasi yang disampaikan BPIP terkait lomba ini kepada publik tidak komprehensif. Sehingga di era digital seperti saat ini, akan membuat setiap orang bisa menafsirkan berbeda-beda.

“Jadi sangat lumrah hal ini kemudian memancing protes dari warganet. Sejatinya, BPIP harus memahami bahwa masyarakat kita saat ini tengah berjuang melawan pandemi Covid-19,” jelasnya.

Artinya, rancanglah tema lomba yang lebih kontekstual atau berbasis kekinian. Banyak tema-tema menarik yang dapat mengelaborasi peran santri dan kaitannya dengan upaya membumikan Pancasila era kekinian.

Baca Juga :  Tahun 2025 Momentum Prabowo-Gibran Hukum Menjadi Penglima

Dari pada memancing polemik, tambah Bambang, akan lebih baik bila tema lomba penulisan artikel BPIP direvisi sedikit, seperti peran santri dalam membumikan Pancasila di masa pandemi Covid-19.

“Bila kemudian tema lomba berbasis kekinian, tentulah lomba karya tulis ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi kalangan generasi milenial kedepan dalam upaya membumikan Pancasila,” pungkasnya. (Nining)

Berita Terkait

Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana
Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka
Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP
LQ Indonesia Law Firm Kawal Babak Baru Kasus Robot Trading Net-89
JAMAK Desak KPK Bongkar Dukungan Fee Proyek Kemenhub Pemilu 2019
Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno
Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:36 WIB

Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

Senin, 20 Januari 2025 - 22:56 WIB

Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar

Senin, 20 Januari 2025 - 22:48 WIB

Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka

Senin, 20 Januari 2025 - 17:39 WIB

Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP

Senin, 20 Januari 2025 - 16:47 WIB

LQ Indonesia Law Firm Kawal Babak Baru Kasus Robot Trading Net-89

Berita Terbaru

Foto: Pakar Hukum Pidana, Abdul Fickar Hadjar

Berita Utama

Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

Selasa, 21 Jan 2025 - 10:36 WIB

Para Tersangka Kasus Imfor Gula

Berita Utama

Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar

Senin, 20 Jan 2025 - 22:56 WIB

Kejaksaan Agung RI

Berita Utama

Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka

Senin, 20 Jan 2025 - 22:48 WIB

Pagar Bambu Ilegal Sepanjang 30 KM

Berita Utama

Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP

Senin, 20 Jan 2025 - 17:39 WIB

Kasus Robot Trading

Berita Utama

LQ Indonesia Law Firm Kawal Babak Baru Kasus Robot Trading Net-89

Senin, 20 Jan 2025 - 16:47 WIB