BERITA SURABAYA – Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi menanggapi klarifikasi yang diberikan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, terkait adanya kerumunan pada pesta perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) nya ke-56 yang diselenggarakan di Rumah Dinas Gedung Negara Grahadi Surabaya pada, Rabu (19/5/2021) kemarin.
Dalam pembelaan dirinya melalui akun twitter@JatimPemprov, Khofifah menyatakan, bahwa acara tersebut semua persiapan adalah tanpa sepengetahuan dirinya. Khofifah malah menuding bahwa berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak obyektif.
Selain itu, Khofifah juga menyatakan bahwa yang hadir dalam acara tersebut tidak lebih dari 50 orang dan Gubenur Jatim ini membantah bahwa pihaknya tidak memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) dan menyatakan bahwa video yang beredar adalah sama sekali tidak benar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Seknas Jokowi, bantahan Khofifah ini malah menunjukan bahwa ada pejabat membuat aturan tentang Protokol Kesehatan tapi dilanggar sendiri, karena jelas dalam video perayaan ulang tahun Khofifah itu ada kerumunan massa.
Sapto Raharjanto, Ketua Seknas Jokowi Jatim menyatakan, bahwa dimasa situasi pandemi dimana masyarakat hidup dalam kondisi prihatin baik dari sisi ekonomi mau kesehatan, harusnya pemimpin memberi contoh yang baik.
“Seperti tidak menggelar pesta ulang tahun seperti itu, apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, dimana Pemerintah tegas melarang adanya kerumunan massa, tapi kenapa Gubernur Jatim memberi contoh yang kurang bagus seperti ini,” sindirnya, Senin (24/5/2021).
Menurut Sapto, logikanya kalau acara ini digelar dengan spontan, kenapa diadakan di Gedung Negara Grahadi yang jelas jelas memiliki standart Protokol Kenegaraan. Apalagi acara tersebut, dilaksanakan di bagian rumah dinas Gubernur, sulit dipercaya jika Gubernur menyatakan bahwa tidak tahu acara tersebut dimana persiapan sudah dilakukan sedemikian rupa.
“Acara pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur tersebut seperti telah dipersiapkan sedemikian rupa, termasuk hadirnya para undangan, ada catering yang sudah dipersiapkan, termasuk hadirnya artis nasional Katon Bagaskara,” ungkapnya.
Seknas Jokowi Jatim meminta, Khofifah agar melihat contoh yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurut sepengetahuan Sapto, belum pernah mengadakan pesta perayaan ulang tahun.
“Apalagi di dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, dimana banyak masyarakat yang masih kesulitan di dalam sisi perekonomian, banyaknya PHK, banyaknya para pelaku UMKM yang gulung tikar sebagai imbas dari pandemi Covid-19,” tegasnya.
“Oleh karenanya kami menyayangkan, kenapa masih ada saja pejabat yang menggelar acara pesta perayaan ulang tahun seperti ini, yang bagi kami sungguh mengusik rasa keadilan,” sesalnya menambahkan.
Seknas Jokowi jatim juga megkritik keras Wakil Gubernur Jatim, Elestianto Dardak yang menghadiri acara tersebut, meskipun tidak ikut membuat pesta untuk merayakan ulang tahunnya, karena tanggal kelahirannya berbeda dengan Gubernur Khofifah.
Seharusnya Emil berani untuk tidak mematuhi perintah agar hadir dalam acara atau berinisiatif melarang diselenggarakannya pesta perayaan ulang tahun Gubernur dan harus berani mengingatkan Khofifah agar tidak membuat acara pesta perayaan di masa pandemi yang rawan menimbulkan terjadinya kerumunan massa.
“Meski Emil tidak membuat acara perayaan ulang tahunnya, karena tanggal lahirnya berbeda dengan Khofifah, seharusnya Emil harus melarang diselenggarakannya acara tersebut dan berani mengingatkan Khofifah. Atau Emil harus berani tidak datang, meski ada perintah untuk hadir dalam acara pesta tersebut,” pungkasnya.
Selain itu, klarifikasi dari Khofifah melalui akun @JatimPemprov itu menuai banyak tanggapan minor dari kalangan netizen. Seperti @NasiruddinMA235 yang menulis “anak kecil aja tau, jumlah pengunjungnya lebih dari 50”.
Sedangkan @mammotioyes88 menulis “aku sesuk gawe acara ra sepengetahuanku (saya besok bikin acara tanpa sepengetahuanku)”. (Indra)