Presiden Minta Beberapa Provinsi Prioritaskan Testing, Tracing dan Treatment

- Jurnalis

Senin, 13 Juli 2020 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Istana Presiden

Istana Presiden

BERITA JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ada prioritas pelaksanaan testing, tracing, dan treatment di beberapa Provinsi seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatra Utara dan Papua.

”Tetap pada concern kita untuk memasifkan Testing, Tracing dan Treatment (T3) dengan prioritas,” tutur Presiden saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (13/7/2020).

Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan ingin memberikan evaluasi menyikapi adanya kenaikan kasus positif.

Presiden menambahkan, bahwa penambahan terakhir ada 1.681 dan pada hari Kamis lalu juga ada 2.500 yang positif bertambah, karena kasus di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa-AD), Bandung, Jawa Barat.

Untuk itu, Presiden minta tes harus ditingkatkan jumlah Polymerase Chain Reaction (PCR) test dengan menambah jumlah lab-lab yang ada di daerah dan mobile lab PCR.

”Kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan supaya bisa tercapai 30 ribu dan tracing untuk penelurusan ODP maupun PDP, kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment,” imbuh Presiden.

Baca Juga :  Ibu Ronald Tannur dan Pengacara Penyuap Hakim PN Surabaya Segera Diadili

Menurut Presiden, peningkatan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya lab, Alaat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, ventilator, kamar isolasi juga masih memerlukan tambahan-tambahan untuk provinsi-provinsi sebagaimana tersebut sebelumnya.

”Kalau memang kekurangan ini agar Kementerian Kesehatan bisa menyampaikan kepada Menteri PUPR untuk segera selesaikan,” kata Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga sampaikan perlu untuk melakukan pengendalian wilayah perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah.

”Ini betul-betul di kita harus jadikan perhatian lagi karena imported case dari luar negeri juga kita lihat meningkat,” jelas Presiden. (Usan)

Berita Terkait

Tim Intelijen Kejati Jakarta Tangkap Terpidana Penipuan
AKHERA: Kesaksian Eks Penyidik KPK Meyakini Polda Metro Jaya
Meski Kecipratan Suap Ketua PN Surabaya Tak Jadi Tersangka
Kecewa Vonis Helena Lim, Kejagung Ajukan Banding Kasus Timah
Ibu Ronald Tannur dan Pengacara Penyuap Hakim PN Surabaya Segera Diadili
Dugaan Korupsi Naskah Akademik Mandek di Polda Metro Jaya
Desak Kapolda Metro Jaya di Copot, AKHERA Sebut Ubedilah Badrun Ngawur!
Tatkala Marbot Menjadi PPK Proyek Intelijen Puluhan Miliar Kejagung
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 16:42 WIB

Tim Intelijen Kejati Jakarta Tangkap Terpidana Penipuan

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:09 WIB

AKHERA: Kesaksian Eks Penyidik KPK Meyakini Polda Metro Jaya

Jumat, 10 Januari 2025 - 09:06 WIB

Meski Kecipratan Suap Ketua PN Surabaya Tak Jadi Tersangka

Jumat, 10 Januari 2025 - 07:08 WIB

Ibu Ronald Tannur dan Pengacara Penyuap Hakim PN Surabaya Segera Diadili

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:57 WIB

Dugaan Korupsi Naskah Akademik Mandek di Polda Metro Jaya

Berita Terbaru

Terpidana Penipuan FS

Berita Utama

Tim Intelijen Kejati Jakarta Tangkap Terpidana Penipuan

Jumat, 10 Jan 2025 - 16:42 WIB

Foto: Mantan Ketua KPK, Firli Bahuri

Berita Utama

AKHERA: Kesaksian Eks Penyidik KPK Meyakini Polda Metro Jaya

Jumat, 10 Jan 2025 - 15:09 WIB

Foto: Ketua FKMPB, Eko Setiawan (Kanan) Bersama Pj Desa Serang, Achmad Fadillah (Kiri)

Seputar Bekasi

FKMPB Sambangi Pj Kades Serang Kabupaten Bekasi Achmad Fadillah

Jumat, 10 Jan 2025 - 14:06 WIB

Foto: Trio Hakim PN Surabaya dan Gregorius Ronald Tannur

Berita Utama

Meski Kecipratan Suap Ketua PN Surabaya Tak Jadi Tersangka

Jumat, 10 Jan 2025 - 09:06 WIB