BERITA JAKARTA – Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto menemui Ketua Satgas Antimafia Bola Mabes Polri, Brigjen Pol Hendro Pandowo di Polda Metro Jaya (PMJ), Selasa (18/2/2020).
Pertemuan tersebut, kata Gatot, merupakan tindaklanjut pasca, Brigjen Hendro menghadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
Gatot pun, menyambut baik dan mengapresiasi adanya Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola yang dibesut oleh Mabes Polri tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Gatot, hadirnya Satgas Antimafia Bola berdampak positif terhadap kompetisi sepak bola di Indonesia. Pasalnya sepak bola merupakan olahraga yang paling disukai oleh masyarakat.
“Ada indikasi keterkaitan pengaturan skor dengan mafia perjudian, Satgas diharapkan dapat mengungkap persekongkolan antara bandar judi dengan para dunia sepak bola di Indonesia,” tegasnya.
Gatot juga berharap, Satgas Antimafia Bola Mabes Polri tersebut tetap eksis hingga pergelaran piala dunia berlangsung.
“Kita tidak ingin hajatan besar kita itu tercemar dengan hal-hal kecil apapun yang namanya dugaan mafia skor ini,” ujarnya.
Selain itu Gatot menyarankan kepada Satgas supaya tak membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), melainkan mencermati secara intens soal pengaturan skor.
“Sekarang modusnya itu sudah berubah, ada perubahan paradigma. Sebelum pembekuan mereka agak halus, tapi masih terjadi. Setelah ada Satgas jilid 1, 2 dan 3 mereka betul-betul ruang lingkupnya terbatas, tapi kami tenggarai masih terjadi,” tuturnya.
Gatot pun meminta Satgas Jilid III tersebut tidak hanya semata-mata melakukan proses penyelidikan penangkapan, tapi memberikan edukasi ke publik ke club bola kaki.
“Namanya pengaturan skor belum aman di Indonesia. Itulah tim Satgas ini perlu masih diperhatikan,” katanya.
Sementara, Brigjen Hendro Pandowo didampingi Dirreskrimum Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengaku, menerima banyak masukan dari Sesmenpora, terutama pengawasan dalam proses rekrutmen para pemain.
“Untuk pengawasan kita tetap melakukan pengawasan dan monitoring. Kita juga membuat call center. Artinya, bahwa masyarakat juga bisa memberi masukan kepada kita,” pungkasnya. (Yon)