Dampak Ekonomi Akibat Corona Dirasakan Beberapa Negara Asia

- Jurnalis

Jumat, 7 Februari 2020 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA SEMARANG – Industri di China yang sudah inaktif sejak 2 minggu sebelum Imlek (25 Januari 2020) hingga sekarang telah mempengaruhi aktivitas kinerja sektor ekonomi dibeberapa negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Demikian dikatakan, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jateng & DIY, Bambang Widjanarko di Semarang, Jumat (7/2/2020).

Menurut Bambang yang juga seorang pakar ban Internasional, biasanya liburan di China dimulai 2 minggu sebelum Imlek, ketika penduduk China melakukan kegiatan mudik terbesar di dunia dan mereka akan mulai beraktivitas kembali seminggu setelah Imlek.

“Namun dengan merebaknya virus corona, menurut informasi dari beberapa rekan kerja di China, Pemerintah China tidak mau kecolongan lebih banyak lagi dan terpaksa masih meliburkan seluruh aktivitas yang menurut rencana hingga 15 Februari 2020,” jelas Bambang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bambang memastikan untuk sementara waktu akan terjadi keterlambatan suplay ban truk & bus produksi China ke Indonesia, hingga aktivitas di China mulai normal kembali. “China adalah negara yang sangat besar dengan populasi penduduk sangat banyak,” jelas Bambang.

Menurut info di China kata Bambang, jumlah yang terkena virus corona masih sangat kecil dibanding jumlah penduduk disana, walaupun tidak bisa diingkari penyebaran virus tersebut, termasuk sangat cepat dan mengkhawatirkan.

“Karena masih tergolong jenis virus baru, sehingga sempat menciptakan kepanikan luar biasa di awal penyebarannya,” ungkap Bambang.

Dirinya berharap, keadaan akan segera membaik dan masyarakat Indonesia tidak perlu bereaksi terlalu berlebihan menyikapi musibah ini, karena beberapa dokter telah berhasil menjinakkan virus corona pada beberapa pasien yang terjangkit.

“Karena jika tidak segera membaik, khawatir tidak hanya akan terjadi kelangkaan ban truk & bus produk China dalam waktu lama, namun seluruh sektor ekonomi di Kawasan Asia atau bahkan dunia juga akan terganggu,” pungkasnya. (Nining)

 

Biro Semarang

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Panwascam Karang Bahagia

Seputar Bekasi

Jelang 27 November, Panwascam Karang Bahagia Gelar Rakernis

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:36 WIB

Foto: Gedung Kejaksaan Agung RI

Berita Utama

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Jumat, 22 Nov 2024 - 08:33 WIB