BERITA JAKARTA – Presiden Joko Widodo menerima delegasi SoftBank yang dipimpin CEO Masayoshi Son menerima Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Dalam rapat itu, membahas soal potensi investasi dan kontribusi pembangunan rencana ibu kota baru di Kalimantan Timur.
“Luas wilayah Jakarta sekitar 66.000 hektar jika kita bandingkan dengan ibu kota baru luasnya (disiapkan) mencapai 256.000 hektar,” kata Presiden kepada Masayoshi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
CEO SoftBank sendiri, tertarik untuk berinvestasi dan bekerja sama dalam pembangunan di ibu kota baru.
Secara khusus, Masayoshi mengatakan, tertarik dengan konsep kota pintar dan kota hijau yang diusung dalam pembangunan ibu kota baru tersebut.
“Ibu kota baru punya peluang-peluang investasi yang saya kira bisa kita diskusikan ide potensialnya,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam pertemuan diumumkan pada Juli 2019 yang lalu, SoftBank juga telah menyetujui untuk mengucurkan investasi untuk pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia serta untuk membangun ekosistem industri seperti kendaraan listrik.
Selepas menerima delegasi SoftBank, Presiden Joko Widodo juga menerima kunjungan delegasi US International Development Finance Corporation (DFC).
Kepala Negara bersama dengan delegasi yang dipimpin oleh CEO Adam S. Boehler juga membahas peluang investasi di Indonesia.
Presiden menjelaskan tentang masa depan pemerintahannya yang kedua, Indonesia masih akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah.
Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah memulai peluang investasi dan kerja sama seluas-luasnya.
“Pemerintah terus membuat kebijakan untuk mendukung dan membuat investasi yang ramah melalui undang-undang omnibus investasi sehingga Indonesia dapat mempersempit anggaran infrastruktur dan menjadi sangat kompetitif di era global,” kata Presiden dalam pertemuan itu.
Dalam keterangannya, CEO DFC menjelaskan lembaga yang mendukungnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendukung Indonesia dalam berbagai sektor seperti teknologi, infrastruktur, energi, dan kesehatan.
“Kami berkeinginan untuk mendukung Indonesia dalam berbagai sektor, menyediakan teknologi berkualitas tinggi dan mendukung di bidang energi, infrastruktur, dan kesehatan,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang ikut mendampingi Presiden dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa DFC akan membuka kantor perwakilannya di Indonesia untuk membuka proses kerja sama tersebut. Selain itu, akan dibahas proyek yang akan segera dibahas.
“Sudah ada beberapa proyek yang akan segera dilihat dan didiskusikan seperti jalan tol di Jawa dan Sumatera, mungkin turis (pariwisata), investasi perikanan di Natuna, dan tenaga air di Kalimantan Utara,” ucapnya. (***)
Humas Kemensetneg