BERITA CILEGON – Ditengah lesunya ekonomi akibat terjadinya wabah virus corona, ekspor sektor pertanian masih menunjukkan tren positif. Salah satu contohnya, ekspor 126 ton produk turunan jagung (Corn Gluten Meal/CGM) ke Vietnam.
“Secara teknis ekspornya telah memenuhi persyaratan negara Vietnam. Kami juga berikan kemudahan dalam pelayanan sertifikasi,” jelas Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo di Cilegon, Banten, Sabtu (21/3/2020).
Dikatakan Raden, sertifikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) diberikan setelah produk ekspor senilai Rp1 miliar ini melewati proses pemeriksaan dan karantina tumbuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian untuk mendorong peningkatan nilai ekspor pertanian dengan memberikan kemudahan dan kecepatan layanan pemeriksaan di gudang pemilik atau inline inspection.
“Layanan ini, selain untuk mempercepat proses muat barang di pelabuhan atau stuffing juga untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan,” jelasnya.
Sehingga lanjut Raden, proses sertifikasi dapat berjalan dengan cepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan daya saing bagi komoditas yang diekspor.
Menurut Raden, pasar untuk komoditas ekspor ini selain Vietnam juga banyak diekspor ke Thailand dan India.
CGM merupakan limbah jagung dari proses penggilingan jagung secara basah dari jagung yang digunakan dalam industri tepung jagung dan syrup.
CGM berbentuk serbuk atau bubuk, dengan warna kuning segar hingga coklat cerah. Umumnya sebagai pakan ternak dengan kandungan energi, protein, asam-amino, xantophyll, vitamin dan mineral.
“Data sertifikasi ekspor produk ini sepanjang 2019 tercatat sebanyak 5,5 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp22,9 miliar, namun harus diakui wabah corona sedikit menurunkan volumenya saat ini,” pungkas Raden. (Usan)