Kartu Uang Elektronik di Area Parkir 5 Stasiun Diberlakukan

- Jurnalis

Senin, 3 Februari 2020 - 16:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA SEMARANG – Untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan, PT. Reska Multi Usaha (RMU) sebagai pengelola parkir di area stasiun yang merupakan anak usaha dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan pembayaran dengan sistem non tunai menggunakan kartu uang elektronik yang dimulai, Senin (3/2/2020).

Pemberlakuan sistem tersebut serentak dilaksanakan di 5 Stasiun Kereta Api, yakni Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Surabaya Gubeng, dan Stasiun Kiaracondong.

Kepada Matafakta.com, Manager Humas PT. KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro menyampàikan, pengoperasian pembayaran menggunakan kartu uang elektronik saat ini berlaku bagi kendaraan roda 4 atau lebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pembayaran dapat menggunakan kartu uang elektronik dari beberapa bank, yakni E-Money (Mandiri), Flazz (BCA), TapCash (BNI), dan BRIZZI (BRI),” kata Krisbiyantoro di Semarang, Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, selama masa sosialisasi, bagi pelanggan yang belum memiliki kartu tersebut tidak perlu khawatir, karena akan ada petugas dari bank yang akan berjaga di pintu masuk parkir pada 5 stasiun tersebut guna membantu para pelanggaan Resparking yang membutuhkan kartu uang elektronik.

Dikatakan Kris, saat berada pintu masuk parkir area stasiun, para pelanggan hanya melakukan tap in kartu uang elektronik pada pintu masuk, kemudian mencari parkir yang tersedia.

Dan jika pelanggan akan keluar dari area parkir Resparking, pelanggan hanya menyerahkan kartu uang elektronik kepada kasir yang berada di pintu keluar area parkir.

Selanjutnya sambung Kris, pelanggan akan mendapat struk sebagai bukti pembayaran pemotongan kartu tersebut sejumlah biaya parkir yang berlaku.

Pihaknya menghimbau, kepada para pelanggan yang sudah memiliki kartu uang elektronik, agar mempersiapkan kartunya dan memastikan saldo cukup saat akan keluar parkir.

“Kami ingin mempermudah kepada pelanggan, agar tidak repot mencari karcis parkir saat akan keluar dan meminimalisir denda akibat kehiangan karcis parkir,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan upaya RMU Go Green dengan mengurangi penggunaan kertas untuk karcis parkir.

Diketahui, pengoperasian kartu uang elektronik tersebut juga untuk menekan human error dari sisi salah perhitungan uang kembalian yang bisa terjadi karena pemotongan saldo telah menggunakan sistem. (Nining)

Biro Semarang

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Panwascam Karang Bahagia

Seputar Bekasi

Jelang 27 November, Panwascam Karang Bahagia Gelar Rakernis

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:36 WIB

Foto: Gedung Kejaksaan Agung RI

Berita Utama

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Jumat, 22 Nov 2024 - 08:33 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:01 WIB