BERITA JAKARTA – Kenaikan gaji para Hakim yang telah diupayakan oleh Pemerintah, tidak akan menjamin mafia kasus akan hilang.
“Berapa banyak Hakim Agung yang dicokok padahal gaji mereka besar-besar,” kata Pakar Hukum Pidana, Dr. Abdul Fickar Hadjar kepada Matafakta.com, Selasa (29/10/2024).
Artinya, lanjut Fickar, memang sesuai apa yang dinyatakan Lord Acton power tend to corrupt, kekuasaan itu cenderung korup dan orang menjadi rakus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Situasi inilah yang terjadi,” kata Fickar menanggapi kasus suap mantan pegawai Mahkamah Agung (MA) Zurof Ricar (ZR).
Menurut Fickar, upaya bersih-bersih itu baik diinternal ada Badan Pengawas (Bawas) MA maupun eksternal ada Komisi Yudisial (KY) seharusnya sudah efektif mengawasi para Hakim.
“Tetapi nyatanya tidak. Karena itu, sistem pengawasan harus diarahkan pada pelibatan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.
Agar mereka, tambah Fickar, selalu merasa diawasi selain oleh Tuhan juga diawasi olehh masyarakat.
Namun, tambah Fickar, dirinya merasa skeptis atas perilaku para wakil Tuhan itu yang kerap berulang melakukan perbuatan tercela.
“Tetapi ya sulit Tuhan saja dicuekin ya, apalagi masyarakat,” keluh Fickar melihat situasi dan keadaan prilaku para wakil Tuhan. (Sofyan)