Stop Berikan Perpuluhan di GBI CK-7, Gereja Kaya, Pendeta Kaya, Jema’at Miskin

- Jurnalis

Kamis, 18 Juli 2024 - 17:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Advokat Alvin Lim, SH, MH (Founder LQ Indonesia Law Firm)

Foto: Advokat Alvin Lim, SH, MH (Founder LQ Indonesia Law Firm)

BERITA JAKARTA – LQ Indonesia Law Firm memperingatkan khususnya jema’at GBI CK-7 untuk stop berikan persembahan dan perpuluhan ke Gereja CK-7.

“Jangan berikan persembahan dan perpuluhan ke Gereja dan Pendeta kaya. Tapi berikanlah persembahan dan perpuluhan anda ke fakir miskin dan mereka yang membutuhkan,” pesan Alvin, Kamis (18/7/2024).

Dalam video terbarunya Alvin Lim melabrak dan menyatroni Rumah dan Gereja Pendeta GBI CK-7, Yanto Simkoputera dan anaknya Janto Junior Simkoputera selaku gembala GBI CK-7.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terlihat rumah mewah di Intercon Blok L1 No. 43A, rumah beton 2 lantai dengan terparkir mobil baru Hyundai Palisade bernilai Rp900 jutaan rupiah. Informasi yang didapat 9 ruko gandeng juga sudah jadi milik Gereja GBI CK-7.

Baca Juga :  Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

“Bisa dilihat ini Pendeta Janto Simkoputera sudah kaya raya, Gerejanya juga kaya, sedangkan jema’atnya miskin, ngak punya muka masih ngemis duit ke jema’atnya dengan modus jual Agama dan Tuhan?,” sindir Alvin.

Ternyata, lanjut Alvin, ketika diselidiki lebih jauh anaknya JJ Simkoputera, Komisaris Perusahaan yang nipu duit masyarakat senilai Rp53 miliar.

“Gereja GBI CK-7 nya juga diduga berkonspirasi menaruh uang di KSP Indosurya hingga rugi ratusan miliar. Kami juga dapat info bahwa ada dugaan penggelapan pajak,” ungkap Alvin.

Dalam video, Alvin Lim juga meminta agar Sri Mulyani dan Dirjen pajak segera memeriksa keuangan Janto Simkoputera dan Yayasan GBI CK-7 untuk mengusut dugaan konspirasi agar menghindari pajak.

Baca Juga :  Dugaan Proyek "Dagelan" Intelijen di Kejaksaan Agung

“Kami akan segera membuat laporan ke Dirjen Pajak agar segera menyita dana Gereja GBI CK-7 untuk menghindari pidana lebih lanjut,” kata Alvin.

Ada saksi yang akan kami serahkan ke Dirjen pajak bahwa ada penggelapan pajak yang merugikan Negara. Layaknya aset CK-7 disita untuk Negara saja dari pada disalahgunakan oknum Pendeta.

“Juga kami minta agar sang Pendeta ditangkap dan dimiskinkan karena patut diduga asetnya adalah hasil pencucian uang,” ujarnya.

“Sri Mulyani segera periksa keuangan GBI CK-7 dan Janto Simkoputera. Stop pidana penggelapan pajak yang merugikan Negara,” tambahnya mengakhiri. (Sofyan)

Video lengkap bisa di tonton di Youtube chanel Quotient TV:

https://youtu.be/3a4xqfC1hOY?si=BvxGhL95xuBxXUl

Berita Terkait

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet
Berita ini 483 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Panwascam Karang Bahagia

Seputar Bekasi

Jelang 27 November, Panwascam Karang Bahagia Gelar Rakernis

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:36 WIB

Foto: Gedung Kejaksaan Agung RI

Berita Utama

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Jumat, 22 Nov 2024 - 08:33 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:01 WIB