BERITA BEKASI – Pengguna jalan mengeluhkan galian utilitas kabel jaringan yang mangkrak ditinggali pekerjanya menjelang Hari Raya Iedul Fitri 1445 Hijiriyah 2024.
Kesemrawutan galian tampak di Jalan Raya Jatiasih, selain tumpukan karung-karung tanah yang berserakan, tampak kabel berwarna orange terjungkal keluar tanpa diberi pengaman.
“Iya itukan bukan cuma bikin kumuh atau kotor bahu jalan, bagi pengguna toko ruko pun pastinya terganggu dan tidak nyaman,” kata salah satu pengguna jalan, Farid, setelah melakukan pengisian bahan bakar Shell Jatiasih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, galian yang diprediksi kabel jaringan itu juga diduga menjadi salah satu penyebab fatal terjadinya genangan air hingga ketinggian 20cm saat hujan sehingga mengganggu para pengendara di jalan Raya Jatiasih.
“Wah kalau ujan deres, itu banjirnya sampe 20cm, mungkin juga imbasnya bisa banjir ke pemukiman warga yang disekitar karena datarannya lebih rendah,” jelas Iwan, warga Jatiasih yang biasa melintas di Jalan Raya Pasar Jatiasih menuju Pekayon.
Tak hanya di Jalan Raya Jatiasih, galian pada bahu jalan yang hampir memakan separuh jalan juga terdapat di Jalan Raya Jatimakmur Pondokgede Kota Bekasi. Jalan yang berdekatan dengan titik-titik galian dipagari banner spanduk proyek yang sudah lama ditinggal pekerjanya.
“Udah ngak yang kerjain, makanya kalau dua jalur papasan ya harus ngalah yang satunya, buka tutup klo pas jalan lagi padet itu macet panjang,” ungkap Ardi Saputra, warga Pondokgede yang melintas di Jalan Raya Jatimakmur arah Tol Jatibening.
Saat dikonfirmasi, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi belum memberikan keterangan secara detail prihal perizinan galian utilitas dibahu jalan yang tentunya dikeluarkan rekom dari Dinas teknis berikut perjanjian batas waktu pekerjaan hingga sanksi.
“Ok segera diinfokan ke tim,” pungkas Idi Sutanto menjawab singkat saat ditanya prihal sanksi dan rekom teknis yang diberikan Dinas Binamarga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Jawa Barat. (Dhendi)