BERITA BEKASI – “Harus ada tindakkan nyata bukan hanya menunggu dan pasrah dengan keadaan, karena air itu kebutuhan pokok hidup yang digunakan warga Kota Bekasi setiap hari dan setiap waktu”.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum (Ketum) Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR), Nofal menanggapi Matafakta.com menyikapi persoalan berulang terkait suplai air bersih Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi.
“Saya juga konsumen Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi. Cape dengarnya setiap masalah selalu itu-itu aja alasannya. Betul memang lalu apa tindakkannya?,” sindir Nofal, Senin (18/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memang kata Nofal, sudah ada perencanaan terkait pembangunan intake SPAM Teluk Buyung Perumda Tirta Patriot guna menyelesaikan persoalan air baku pengelolaan air bersih yang akan menggunakan APBD Perubahan 2023 senilai Rp35 miliar.
“Hadir waktu itu, Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Kadis Perkimtan Provinsi Jabar, Pj Bupati Bekasi, mantan Walikota Bekasi, Tri Adhianto, termasuk Dirut Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi, Ali Imam Faryadi beserta jajarannya,” jelas Nofal.
Tapi, sambung Nofal, pasokan kebutuhan air bersih bagi warga Kota Bekasi itu dibutuhkan setiap hari dan setiap waktu tidak bisa ribuan warga Kota Bekasi yang membutuhkan air sebagai kebutuhan pokoknya harus menunggu target program tersebut.
“Kalau itukan butuh proses dan waktu yang sekarang dipikirkan itu bagaimana caranya sementara ribuan warga Kota Bekasi soal suplai air bersihnya aman dulu sampai realisasi atau target proyek tersebut tercapai,” tegasnya.
Sebab, lanjut Nofal, belum ada usaha untuk itu selain mengirimkan mobil tangki air bersih yang tidak bisa mencakup semuanya. Ketika kembali bermasalah terkait bahan baku air, Perumda Tirta Patriot hanya bisa pasrah berulang-ulang dengan alasan yang sama.
“Lah…itu mana katanya ada 4 perusahaan yang menyebabkan Kali Bekasi tercemar tapi sampai sekarang tidak ada tindakkan. Perbuatan ada, tapi tidak bisa ditindak hanya bisa berkeluh inikan lucu,” ungkapnya.
Sementara, para konsumen warga Kota Bekasi, rutin setiap bulan membayar iuran air PAM Perumda Tirta Patriot namun tidak pernah mendapatkan pelayanan yang bertanggungjawab terhadap konsumen kecuali mengeluh dan pasrah.
“Mana kontraprestasinya. Kami sebagai masyarakat konsumen sudah membayar setiap bulan tapi yang mengalir air berbau amis dan keruh bahkan tidak mengalir lagi. Lah, trus pada ngapain kerjanya,” pungkas Nofal. (Indra)