BERITA BEKASI – Camat Mustikajaya, Jaya Eko Setiawan mengatakan, turut prihatin atas insiden atau musibah yang terjadi di Taman Pedurenan pada Jumat 1 September 2023 malam.
Kecelakaan yang memakan korban beberapa warga yang tengah bermain diarea taman tersebut, termasuk korbannya anak-anak dan orang dewasa akan dikordinasikan pihak Kecamatan dengan Dinas terkait termasuk pihak Kepolisian Polsek Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Iya betul, semalam ada musibah, kita komunikasikan agar yang bersangkutan siap memperbaiki Taman kembali,” kata Camat Mustikajaya, melalui pesan singkatnya, Sabtu (2/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain meminta pelaku untuk dapat memperbaiki taman yang ditabrak dengan mini bus milik pelaku, pihaknya juga meminta agar pelaku bertanggung jawab terhadap para korban yang mengalami musibah yang terjadi.
“Dan kita juga meminta pertanggung jawaban pelaku kepada para korban dan kami juga sudah berkoordinasi dengan Polsek Bantargebang,” tambah Jaya.
Seperti diketahui, taman tempat bermain anak di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya yang belum lama diresmikan Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto pada 2 Agustus 2023.
Saat itu, Tri Adhianto belum dilantik menjadi Walikota Bekasi depinitif sisa masa jabatan 2018 – 2023 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Taman yang selesai dibuat ini merupakan milik bersama warga Kota Bekasi, khususnya Pedurenan Mustikajaya,” kata Tri Adhianto disela peresmian Taman Pedurenan yang berada dipinggir jalan lapangan Kelurahan Pedurenan Kecamatan Mustikajaya tersebut.
Sebelumnya, insiden tersebut sempat viral diberbagai media sosial yang banyak mendapatkan reaksi dari para netizen yang melontarkan berbagai pertanyaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, terkait proyek pembangunan taman bermain terbut.
Mereka mempertanyakan pembuatan taman arena bermain atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya itu yang dinilai asal jadi. Sebab, pembangunan taman tersebut dianggap tidak mempertimbangkan keselamatan warga atau pengunjung.
“Sebulan yang lalu kita sudah minta pihak Kelurahan Pedurenan agar dibuatkan pagar pembatas dengan Jalan Raya, tapi no respon. Ngak ngerti konsep buat taman itu gimana?. Tolong pantau Pak Tri Adhianto, karena ini menyangkut keselamatan masyarakat,” tulis akun @dianapriani92.
“Coba pak Tri dikaji lagi taman yang unik (kebalik hadapnya) ini, apalagi jalur truk tanah lewat, haddeh,” tambah akun @ssntoahmd.
Belakangan beberapa nitizen mengatakan, pelaku yang menabrakan mobil jenis Izusu APV itu dikabarkan melarikan diri setelah banyak memakan korban warga yang tengah bermain hingga pedangan kaki lima yang tengah mangkal.
“Konsepnya keluar tamannya bukan kedalem. Mungkin biar nyohor kali bisa dilihat banyak yang lewat. Cuma lupa dengan perhitungan keselamatan sama pagar pembatasnya,” pungkas warga yang merespon insiden kecelakaan maut tersebut. (Dhendi)