BERITA BEKASI – Puskesmas Jatirahayu membuat inovasi kegiatan terkait deteksi dini atau skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Penyakit Menular (PM) melalui kegiatan SIKEJU yakni, Skrining Kesehatan Setiap Jumat.
Kegiatan SIKEJU ini akan dilakukan setiap Jumat setelah kegiatan sholat Jumat di Masjid Wilayah Jatirahayu. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS) disekitar Wilayah Jatirahayu dalam hal pengecekan gula darah dan konsultasi dokter.
Kepada Matafakta.com, Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) , dr. Riris RHV Aruan mengatakan, pada saat ini, Indonesia sedang menghadapi transisi epidemiologi yang dihadapkan dengan tiga beban penyakit (triple burden disease).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ketiga beban penyakit tersebut diantaranya, prevalensi penyakit tidak menular yang meningkat secara cepat, angka penyakit menular klasik yang masih relatif tinggi, DBD, TBC, HIV, Malaria serta munculnya fenomena ragam penyakit infeksi baru seperti, ebola, Covid-19,” terangnya, Jumat (5/8/2023).
Dijelas dr. Riris, penyakit tidak menular PTM atau biasa disebut sebagai penyakit degenerative. Penyakit tidak menular menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi secara global merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan penderita ke orang lain.
Dikatakan dr. Riris, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur yang dapat menyebar, secara langsung maupun tidak langsung, dari satu orang ke orang lain.
“Empat dari lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia saat ini adalah penyakit tidak menular. Adapun rinciannya adalah stroke 21,1 persen, jantung koroner 12,9 persen, diabetes mellitus (DM) dengan komplikasi 6,7 persen, tuberkulosis 5,7 persen dan hipertensi dengan komplikasi 5,3 persen,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dr. Riris, target sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyakit Tidak Menular (PTM) untuk Kota Bekasi pada tahun 2022 dengan rincian jumlah penderita hipertensi yang ditemukan 12.693 orang, jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) sejumlah 1.292 orang.
“Sedangkan target SPM untuk Penyakit Menular atau PM untuk Pencarian Terduga TCB sejumlah 928 orang, jumlah orang dengan risiko HIV sejumlah 1.335 orang,” ungkapnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Puskesmas Jatirahayu akan membuat inovasi kegiatan terkait deteksi dini (skrining) Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Penyakit Tidak Menular (PM) yaitu kegiatan SIKEJU (Skrining Kesehatan Setiap Jumat).
“Kegiatan SIKEJU ini akan dilakukan setiap Jumat setelah kegiatan sholat jumat di masjid wilayah Jatirahayu. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan rumah sakit disekitar Wilayah Jatirahayu dalam hal pengecekan gula darah dan konsultasi dokter,” ulasnya.
Masih kata dr. Riris, adapun kegiatan ini bertujuan untuk menjaring terduga Tuberkuosis (TBC) dan skrining (deteksi dini) Penyakit Tidak Menular (Hipertensi dan Diabetes Mellitus) agar jika lebih awal terdeteksi makan akan semakin cepat dan mudah untuk diobati.
Tempat : Masjid wilayah Jatirahayu (terlampir)
- Waktu : Dimulai minggu ke-4 Februari 2023 Pukul 13.00 sampai dengan selesai (total 30 Masjid berada di Wilayah Jatirahayu)
@RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan ini terdiri dari :
- Pendaftaran skrining
- Pengecekan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan melakukan pengecekan tekanan darah, pengukuran lingkar perut dan pengecekkan Gula Darah Sewaktu (GDS) oleh pengelola program PTM PKM Jatirahayu
- Deteksi dini (skrining) TBC oleh pengelola program TB PKM Jatirahayu
- Deteksi dini (skrining) HIV oleh pengelola program HIV dan petugas laboratorium PKM Jatirahayu
- Konsultasi dokter
- Penyuluhan kesehatan
Pewarta: Edo