Samuel F Silaen: Reshuffle Kabinet Cuma Bagi-Bagi Kekuasaan

- Jurnalis

Senin, 17 Juli 2023 - 16:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Samuel F Silaen

Foto: Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Reshuffle kabinet Indonesia maju sudah lama berembus kencang, tapi baru sekarang dieksekusi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut, dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen.

“Lumayan cukup lama baru dilakukan perombakan kabinet, tentu saja karena memperhitungkan politik Nasdem apa dampaknya terhadap kondusifitas pemerintahan yang sudah di penghujung tahun,” kata Silaen di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Menurut Silaen, melihat Pemerintah sekarang lebih kepada bagi-bagi ‘kue kekuasaan’ meskipun pos anggaran pengeluaran negara terus membengkak yang ujungnya harus berutang lagi ke negara asing untuk menutupi defisit anggaran negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Karena pos anggaran negara buat peruntukan gaji cukup besar. Okelah, tak masalah buat Presiden Jokowi, karena sejatinya yang mencari uang itu adalah tupoksi Menteri Keuangan Republik Indonesia,” kritik Silaen.

“Seperti aji mumpung selagi masih dipercaya berutang maka akan lebih enak berutang. Tak hirau bagaimana cara membayar utang tersebut dikemudian hari. Apakah itu termasuk menjual harta warisan bangsa Indonesia yakni kekayaan alam Indonesia,” tambah Silaen.

Baca Juga :  LPAI Banten Minta Pelaku Cabuli 7 Santriwati Dihukum Maksimal

Berhutang cara cepat buat menutupi defisit neraca anggaran keuangan Negara, lalu dengan enteng akan menaikkan pajak, biaya masuk barang impor yang intinya semua dipajaki oleh Pemerintah.

“Inilah cara yang paling gampang buat pejabat negara. Itulah enaknya jadi pejabat negara, rakyat dipaksa kerja ‘rodi’ mirip dengan masa penjajahan,” sindir Silaen.

Paling banter akibat kebijakan Pemerintah tersebut maka harga-harga kebutuhan rakyat Indonesia akan naik. Maka tak heran rakyat Indonesia diposisikan sebagai obyek sapi perah yakni konsumen abadi, alih- alih menuju negara produsen tapi perlakuan Pemerintah terhadap rakyat tak ubahnya antara majikan dan pembantu.

Posisi daya beli masyarakat terbukti terus turun dan melemah. Tapi rakyat Indonesia sungguh baik tidak seperti rakyat diberbagai negara seperti Prancis, Inggris yang berani melawan kebijakan Pemerintah yang nyeleneh.

“Kegundahan rakyat seperti api dalam sekam, tak berani demo menentang kebijakan Pemerintah, cuma ngedumel tok. Rakyat Indonesia terlalu baik mau ditindas oleh Pemerintah atau penguasa yang dipilih oleh rakyat sendiri,” beber Silaen.

Baca Juga :  Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Cari Keadilan ke MA

Pemerintahan Jokowi tidak memikirkan beban rakyat Indonesia makin berat dengan berbagai kutipan ‘upeti’ oleh oknum- oknum penguasa dengan berbagai aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah lewat Kementerian atau Lembaga teknis.

Menilik efektifitas pemerintahan Jokowi sebenarnya menurut konstitusi hanya hitungan bulan, beberapa bulan ke depan sudah memasuki tahapan Pemilu maka kebijakan strategis sudah tidak bisa lagi diambil oleh Pemerintah agar tidak menimbulkan gonjang- ganjing yang membuat gaduh.

Pemerintah ini termasuk zolim kepada rakyat dengan cara seperti ‘legal‘ tapi sebenarnya menghisap darah rakyat secara sistematis dan terstruktur. Gaji PNS naik dan semua pejabat pada naik.

“Tapi siapa yang menaikkan gaji rakyat atau pendapatan rakyat? Kebijakan Pemerintah. Inilah yang membuat rakyat tetap dalam kemiskinannya. Karena negara yang memiskinkan rakyat secara sistematis,” pungkasnya. (Indra)

Berita Terkait

TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo
Alvin Lim: Penangkapan Buruh Perkebunan Sawit PT. SKB Sumsel Kriminalisasi!
Warga Perumahan Grand Tarumaja Gugat Developer, BUMN Hingga Presiden
Asset Sitaan KSP Indosurya Raib, Dirtipideksus Disomasi Para Korban
Kasus Tambang, KSST Gelar Dialog “Korupsi Sambil Berantas Korupsi”
Tanggapi Pernyataan Ahok Soal Pajak, Alvin Lim: Jago Kritik Tanpa Solusi
Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Cari Keadilan ke MA
KEMAH Indonesia Tebar Spanduk Dukung Pengaturan Perdagangan Karbon
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 17:13 WIB

Pasca Pemberitaan Proyek Conblock SDN 02 Kebalen Dadakan Pasang Plang

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:04 WIB

Pengurus PWI Bekasi Raya Bakal Dilantik 26 Juni 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:55 WIB

DBMSDA Kota Bekasi Kembali Anggarkan Rp1,8 Miliar Proyek Sumur Resapan

Kamis, 16 Mei 2024 - 12:07 WIB

Soal Sudah Adanya SK Pj Bupati Bekasi, FKMPB: Putusan Belum Final

Kamis, 16 Mei 2024 - 11:29 WIB

FKMPB Yakin Sekda Dedy Supriadi Jabat Posisi Pj Bupati Bekasi

Kamis, 16 Mei 2024 - 00:47 WIB

KSM LSM GMBI Babelan: Ada Proyek “Conblock Siluman” di SDN 02 Kebalen

Selasa, 14 Mei 2024 - 17:28 WIB

Ketua PWI Bekasi Minta Penyidik Polres Dalami Kasus Pengacaman Wartawan

Selasa, 14 Mei 2024 - 15:26 WIB

Ratusan PHL Kali Asem Kembali Datangi Pemkot Bekasi

Berita Terbaru

Foto: Agus Budiono (Dewan Pembina TEAM GARUDA-08, Bekasi Raya

Berita Utama

TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo

Jumat, 17 Mei 2024 - 19:40 WIB

SDN 02 Kebalen

Seputar Bekasi

Pasca Pemberitaan Proyek Conblock SDN 02 Kebalen Dadakan Pasang Plang

Jumat, 17 Mei 2024 - 17:13 WIB

Foto: PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Pengurus PWI Bekasi Raya Bakal Dilantik 26 Juni 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:04 WIB

Foto: Sumur Resapan

Seputar Bekasi

DBMSDA Kota Bekasi Kembali Anggarkan Rp1,8 Miliar Proyek Sumur Resapan

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:55 WIB