Pengamat: Sekarang Korupsi Lebih Rata, Orde Baru Tumbang Hanya Ganti Pemain

- Jurnalis

Senin, 3 Juli 2023 - 18:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samuel F Silaen

Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Banyak dugaan indikasi korupsi sistemik terjadi dihampir semua Kementerian atau Lembaga dan Komisi yang bentukan negara, tapi yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya kelas teri. Hal itu, dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen.

“Yang gede-gede malah lolos, lalu apa gunanya KPK dipertahankan lagi kalau yang ditangkap hanya receh dan urusan remeh-temeh doank. Padahal KPK itu sudah banyak mengabiskan anggaran negara loh,” ujar Silaen kepada awak media, Senin (3/7/2023) di Jakarta.

Dikatakan Silaen, bener apa yang dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mahfud MD bahwa prilaku korupsi sekarang lebih merata dan masif yang terjadi hampir disemua tempat di Nusantara ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Lalu siapa yang salah bila korupsi makin subur disana-sini?. Kalau sudah begini lalu apalagi yang patut dibanggakan dari era reformasi ini. Tak disangka-sangka Orde Baru ditumbangkan hanya ganti pemain tok tak lebih baik dari Orde Baru korupsinya,” sindir Silaen.

Akibat korupsi inilah, lanjut Silaen, tujuan berbangsa dan bernegara yang adil makmur bagi seluruh rakyat Indonesia tak dapat diwujudkan melainkan keadilan sosial semu, hanya dikalangan elit tertentu dan kaum ‘berduit’ karena mampu membayar.

Baca Juga :  Tanggapi Pernyataan Ahok Soal Pajak, Alvin Lim: Jago Kritik Tanpa Solusi

“Diluar itu, entar dulu masbro. Sepertinya rusak bener Republik Indonesia ini, kalau sudah begini mau apalagi? Belakangan ini hanya Prof. Mahfud MD yang berani bersuara lantang bahwa kerusakan sistem di negeri ini sudah mencapai titik nadir,” jelasnya.

“Kalau memperbaikinya, bingung harus mulai dari mana? Karena semuanya sudah rusak parah dan saling sandera-menyandera diantara pihak-pihak yang sedang berkuasa,” tambah mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Masih kata Silaen, pribahasa katakan ‘sapu yang kotor tak akan bisa membersihkan lantai yang kotor’, kenapa begitu? Karena sudah sama-sama kotor. Penegak hukum yang seharusnya melindungi kepentingan seluruh rakyat, justru tidak berani berbuat apa-apa kecuali bila menyangkut kepentingan kelompoknya dan institusinya.

“Sekarang seperti seolah-olah baik-baik saja dimata buzzer- buzzer, itulah yang nampak dipermukaan oleh orang awam seolah-olah bangsa ini tidak ada masalah. Padahal semuanya sudah bermasalah. Bingung mau sebutin sangkaan sangking banyaknya masalah. Ya Allah tolong luruskan Bangsa Indonesia ini,” ucap Silaen geram.

Baca Juga :  Quotient TV: Buruh PT. SKB di Sumsel Ditangkap Tanpa Surat Penahanan

Elite dan pejabatnya kaya-raya karena berhasil menjual murah sumber daya alam Indonesia. Kata kasar dirampok habis-habisan aji mumpung oleh elite politik dan pejabat negara yang memiliki akses terhadap kekuasaan. Tanpa itu maka sulit rasanya merampok kekayaan alam Indonesia ini.

“Apabila mencermati apa yang disampaikan Rocky Gerung ada benarnya juga meski tidak semua benar, tapi setidaknya kerangka pikirannya memuat informasi yang mencerahkan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa yang sudah tersandera oleh kaum elite dan oligarki politik, merasa yang lain seperti penumpang di kapal Indonesia ini,” tutur Silaen.

Pejabat harta kekayaannya melimpah didapat dengan memperdagangkan jabatan dan kekuasaannya untuk keruk ‘harta’ yang terkandung di perut alam negeri ini, maka siapapun bisa lakukan itu, ketimpangan sosial yang begitu menganga lebar, antara si kaya dan si miskin.

“Yang jadi pertanyaannya adalah rakyat kecil hidupnya Senin, Kamis maka dimana fungsi dan tujuan bernegara yang termaktub dalam UUD Republik Indonesia ini,” pungkas Silaen. (Indra)

Berita Terkait

PK Sengketa Merek, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Kembali Geruduk MA
Quotient TV: Buruh PT. SKB di Sumsel Ditangkap Tanpa Surat Penahanan
TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo
Alvin Lim: Penangkapan Buruh Perkebunan Sawit PT. SKB Sumsel Kriminalisasi!
Warga Perumahan Grand Tarumaja Gugat Developer, BUMN Hingga Presiden
Asset Sitaan KSP Indosurya Raib, Dirtipideksus Disomasi Para Korban
Kasus Tambang, KSST Gelar Dialog “Korupsi Sambil Berantas Korupsi”
Tanggapi Pernyataan Ahok Soal Pajak, Alvin Lim: Jago Kritik Tanpa Solusi
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Mei 2024 - 18:40 WIB

PK Sengketa Merek, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Kembali Geruduk MA

Minggu, 19 Mei 2024 - 18:12 WIB

Quotient TV: Buruh PT. SKB di Sumsel Ditangkap Tanpa Surat Penahanan

Jumat, 17 Mei 2024 - 19:40 WIB

TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo

Jumat, 17 Mei 2024 - 12:21 WIB

Warga Perumahan Grand Tarumaja Gugat Developer, BUMN Hingga Presiden

Kamis, 16 Mei 2024 - 23:22 WIB

Asset Sitaan KSP Indosurya Raib, Dirtipideksus Disomasi Para Korban

Kamis, 16 Mei 2024 - 08:26 WIB

Kasus Tambang, KSST Gelar Dialog “Korupsi Sambil Berantas Korupsi”

Rabu, 15 Mei 2024 - 17:05 WIB

Tanggapi Pernyataan Ahok Soal Pajak, Alvin Lim: Jago Kritik Tanpa Solusi

Rabu, 15 Mei 2024 - 16:55 WIB

Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Cari Keadilan ke MA

Berita Terbaru

Podcats Quotient TV Bersama Alvin Lim, SH, MH

Berita Utama

Quotient TV: Buruh PT. SKB di Sumsel Ditangkap Tanpa Surat Penahanan

Minggu, 19 Mei 2024 - 18:12 WIB

Forum Wartawan dan LSM Nasrani Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Polres Kabupaten Bekasi Didesak Usut Pengancaman Keluarga Pirlen Sirait

Minggu, 19 Mei 2024 - 17:52 WIB

Foto: Agus Budiono (Dewan Pembina TEAM GARUDA-08, Bekasi Raya

Berita Utama

TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo

Jumat, 17 Mei 2024 - 19:40 WIB

SDN 02 Kebalen

Seputar Bekasi

Pasca Pemberitaan Proyek Conblock SDN 02 Kebalen Dadakan Pasang Plang

Jumat, 17 Mei 2024 - 17:13 WIB