BERITA JAKARTA – H. Zainul Miftah yang digadang Bakal Calon (Balon) Walikota Bekasi dari Partai Golkar ini menghadiri undangan acara buka puasa bersama (bukber), sedianya berikan salam penghormatan khusus kepada senior petinggi Partai Golkar Agung Laksono, namun yang datang justru, Akbar Tanjung.
Lalu, dia berikan salam pula kepada Direktur Eksekutif Forum Dialog Nusantara FDN, Justino Djogo dan tentunya Ketua Dewan Penasihat FDN, Ilham Akbar Habibie.
Dilanjuti sesi foto bersama H. Zainul Miftah berfoto bersama Justino Djogo, Direktur Eksekutif FDN di Wisma Habibie & Ainun, H. Akbar Tanjung pada acara buka puasa bersama di Wisma Habibie & Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah mengucapkan hamdallah, Bacaleg Golkar DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok ini menjabarkan tentang bulan Ramadhan sebagai syahrul Quran (bulan Al-Quran), syahrul maghfirah (bulan ampunan), bulan memperbanyak amal dan bulan puasa bagi orang-orang beriman.
Paparannya, materi tausiyah, “Alhamdulillahilladzi ja’ala Romadhon… Syahrul Qur’an, Syahrul Maghfirah, Syahrul ‘amal, wa Syahrus-Shiyam lil mu’miniin.”
Zainul Miftah yang akrab dipanggil bang Zain ini menambahkan puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT atas berbagai nikmat dan karunia yang telah diberikannya kepada kita, termasuk nikmat bertemu hari ini, nikmat silaturahim antara sesama kita hari ini, pada bulan Ramadhan yang mulia, bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan.
Lalu dia menyampaikan dengan pujian “Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda teladan yang mulia, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wassallaam.”
Dihadapan para jamaah yang tekun mendengarkan kuliah tujuh menitnya, Bang Zain menegaskan, pada hari ini mari kita cermati sesaat, dasar perintah wajibnya berpuasa bagi kita ummat Islam.
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqoroh ayat 183:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَیۡكُمُ ٱلصِّیَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan (juga) kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Jelas sekali dalam kalimat akhir ayat ini, Allah memiliki tujuan, memiliki harapan dan target dengan diberikannya kewajiban berpuasa bagi kita, adalah menjadi manusia yang bertakwa.
Kalimat yang digunakan adalah “la’alla….” semoga, agar menjadi. La’allakum tattaquun… semoga menjadi manusia bertakwa. Artinya, tidak semua yang berpuasa dapat menjadi orang yang bertakwa. Oleh sebabnya, Rasulullah jauh-jauh hari sudah mengingatkan kepada kita. Di dalam salah satu hadits nya :
كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطس.
Kam min shooimin laisa lahu min siyamihi illal juu’ wal atsi. Amat banyak, orang-orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apapun kecuali haus dan lapar
Lebih jelas lagi, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami, ada 5 hal yang dapat membatalkan pahala orang yang berpuasa, Pertama: ghibah (membicarakan fakta keburukan orang lain).
Kedua: adu domba, ketiga: berbohong, keempat: melihat dengan syahwat, kelima dan sumpah palsu. Oleh karena itu, di bulan yang mulia ini mari kita tingkatkan amal kebaikan, tarawih, tadarrus, dan sedekah.
Sehingga kita betul-betul upaya maksimal memenuhi target yang diinginkan oleh Allah Swt, yakni derajat muttaqin.
Dan akhirnya Bang Zainul menutup kuliah tujuh menitnya dengan “Billahi fii sabilil haq, billahittaufiq wal hidayah. Wallahul muwaffiq ila aqwamiththoriq,” lalu “Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,” tutupnya.
Acarapun berlanjut ke acara buka puasa bersama sambil melanjutkan silaturahmi dan kemudian diakhiri dengan sholat Maghrib berjamaah yang diimami langsung oleh Bang H. Zainul Miftah.
Selesai berjamaah dan berdzikir beberapa menit, para jamaah melanjutkan makan malam dan berfoto bersama dengan sesama tamu dalam suasana akrab. (Edo)