BERITA JAKARTA – Hari ini, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat melaksanakan sita eksekusi terhadap aset yang terafiliasi dengan terpidana Benny Tjokrosaputro dalam perkara tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT. Asuransi Jiwasraya (persero) periode 2008-2018.
Aset-aset yang dilakukan sita eksekusi yaitu berupa saham PT. Mandiri Mega Jaya pada PT. Putra Asih Laksana sebanyak 25 persen atau senilai Rp96.750.000.000 dari total kepemilikan saham pada perusahaan tersebut.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Pusat, Hari Wibowo merinci, asli surat kolektip saham nomor 0000001SKSPAL PT. Putra Asih Laksana tanggal 5 Agustus 2015, asli daftar pemegang saham PT. Putra Asih Laksana tanggal 10 Februari 2023, Fotocopy Akta Pendirian Nomor 33 tanggal 31 Juli 2012 PT. Mandiri Mega Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fotocopy Akta Pendirian Nomor 27 tanggal 16 Januari 1986, Fotocopy Akta Berita Acara Rapat Nomor 218 tanggal 17 April 2009, Fotocopy Akta Berita Acara Rapat Nomor 02 tanggal 5 Agustus 2015, Fotocopy Akta Pernyataan Keputusan Sirkulasi Para Pemegang Saham Nomor 35 tanggal 29 September 2017.
“Dan Fotocopy akta Pernyataan Keputusan Sirkulasi Para Pemegang Saham Nomor 30 tanggal 17 Desember 2021,” ujar Kajari Jakarta Pusat, Hari Wibowo dalam siaran persnya, Kamis (16/2/2023).
Adapun sita eksekusi terhadap aset milik terpidana Benny Tjokrosaputro, Hari Wibowo mengatakan, dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Agung (MA) RI Nomor: 2937K/Pid.Sus/2021 tanggal 24 Agustus 2021.
Dimana, tambah Hari, selain dibebani pidana penjara, terpidana juga dibebani pidana tambahan berupa kewajiban untuk membayar uang pengganti sebesar Rp6.078.500.000.000,00.
“Selanjutnya, aset sita eksekusi akan dilakukan pelelangan yang nantinya dipergunakan untuk menutupi hukuman tambahan uang pengganti yang dibebankan kepada terpidana Benny Tjokrosaputro,” pungkasnya. (Sofyan)