Napak Tilas Fosil Purbakala Situs Buton di Aliran Sungai Gintung Galuhtimur

- Jurnalis

Senin, 31 Oktober 2022 - 15:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Napak Tilas Fosil Purbakala Situs Buton

Napak Tilas Fosil Purbakala Situs Buton

BERITA BREBES – Para pecinta sejarah kepurbakalaan asal kota batik Pekalongan yang tergabung dalam Yayasan Lhaguira, menggelar kegiatan edukasi fosil purba dan susur Sungai Gintung Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sungai tempat sebagain besar fosil ditemukan.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Kades Galuh Timur, Sobandi, Willem Taslim pendaki gunung terkemuka di Indonesia, Babinsa Galuh Timur Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes Serda Beni Ismawan, rombongan dari Yayasan Lhaguira Pekalongan, Mahasiswa UGM Yogyakarta, Komunitas Pelestari Situs Buton (Bumiayu-Tonjong) serta para pengurus Pokdarwis Galuh Timur.

Disampaikan Ketua Pokdarwis Kampung Purba Galuhtimur, Serka Ali Mahfur yang juga merupakan Anggota Koramil 09 Tonjong, bahwa pihaknya sangat menyambut baik adanya kegiatan edukasi kepurbakalaan di desanya yang dilakukan para pecinta purbakala asal Pekalongan dalam rangka menyambut HUT Yayasan Lhaguira yang ke-3 itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sejak pandemi Covid-19 tahun 2019 lalu, kegiatan wisata purbakala di Galuhtimur seperti mati suri. Pasca pendemi saat ini, wisatawan sudah mulai berdatang dimana kebanyakan anak-anak sekolah,” bebernya Senin (31/10/2022).

Terkait penyimpanan fosil purbakala di Rumah Fosil Kampoeng Poerba di pinggir Dukuh Tengah, saat ini seluruh fosil yang sebelumnya berada di tempat itu disimpan kembali di rumah-rumah penduduk yang merupakan penemu fosil, seperti di kediaman Nasikhin, Dukuh Tengah RW02.

“Alasannya adalah faktor keamanan karena letak rumah fosil berada di pinggir dusun sehingga kurang terpantau warga. Selain itu juga untuk menghindari fosil dirusak oleh sekawanan monyet liar yang sudah merusak genteng rumah fosil,” sambungnya.

Baca Juga :  IPW dan TPDI Apresiasi KPK Usut Dugaan Korupsi Honor Hakim Agung

Untuk itulah dirinya berharap kepada pihak terkait agar segera menyempurnakan bangunan utama Museum Purbakala Situs Buton yang berada di Dukuh Kalipucung RT02/RW05, Galuh Timur, termasuk kelengkapan fasilitas pendukungnya seperti WC, Mushola dan bahkan peningkatan akses menuju kesana.

Pihaknya juga mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Brebes yang sudah memulai membangun bangunan utama museum yang berbentuk oval berukuran 15 x 15 meter itu, karena itu merupakan langkah realisasi untuk menjadikan situs Buton menjadi geopark.

Menurutnya, usulan tersebut selain sebagai upaya pelestarian terhadap warisan geologi, kemudian sebagai pusat Pendidikan atau edukasi sejarah dan sekaligus tempat wisata sehingga bonusnya juga akan memberikan peluang kesejahteraan ekonomi bagi warga setempat dan sekitarnya dari para wisatawan yang datang, termasuk juga akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kita jamin, kami warga Galuh Timur tidak akan memperjualbelikan fosil kepada siapapun karena ini merupakan warisan nenek moyang dan untuk pendidikan sejarah bagi seluruh umat manusia,” tandasnya.

Terkait upaya menjadikan Situs Buton sebagai geopark, Didit Hadi Barianto selaku peneliti kepurbakalaan dari UGM Yogyakarta sebelumnya pernah menyatakan dukungannya. Itu karena Situs Buton meliputi cakupan wilayah yang luas untuk diteliti yakni 3 Kecamatan (Bumiayu, Tonjong dan Bantarkawung).

Dari ketiga Kecamatan tersebut terdapat 6 sungai yang kemungkinan menyimpan fosil-fosil purbakala, yaitu alliran Sungai Pemali, Sungai Glagah, Sungai Bodas, Sungai Cisaat dan Sungai Gintung.

Jadi, menurut peneliti purbakala itu, Situs Buton sangat layak dijadikan geopark mengingat juga ditemukannya homo erectus yang kelasnya mendunia. Pasalnya, homo erectus baru ditemukan di lima negara, dimana salah satunya di Bumiayu dan Tonjong.

Baca Juga :  Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri

Terlepas dari itu, untuk diketahui juga bahwa keberadaan Situs Buton telah lama diteliti oleh para ahli purbakala mulai tahun 1920-an. Walaupun sempat terhenti, namun sejak ditemukannya kembali fosil-fosil kayu (2013), fosil Batu Akik (2014), fosil-fosil hewan (2015).

Kemudian pada tahun 2017, di aliran Sungai Cisaat Galuh Timur juga ditemukan fosil manusia purba homo erectus arkaik (batok kepala, tulang rahang dan akar gigi), dimana usianya diperkirakan para peneliti lebih tua dari homo erectus di Sangiran, Sragen (1,5 juta tahun). Setelah adanya penemuan ini maka para peneliti sejarah kembali datang ke Situs Buton pada 2019 sebelum pendemi Covid-19.

Kala itu, tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta yang dipimpin Prof. Gunardi melakukan riset selama 2 minggu (14 Juli – 2 Agustus 2019) dan memperkirakan bahwa fosil fauna/hewan yang ditemukan oleh warga Galuh Timur dan sekitarnya merupakan fosil tertua yang ada di Pulau Jawa dengan umur lebih dari 2 juta tahun.

Kemudian dari validasi perkiraan usia fosil fauna tersebut, manusia purba yang hidup saat itu (homo erectus arkaik), usianya juga lebih tua lagi dari faunanya. Perkiraan itu juga diperkuat lagi dari link fosil yang ditemukan di wilayah Kabupaten Tegal, yakni di Situs Semedo, Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng. (Aan)

Berita Terkait

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran
Warning Penyidik Kepada Pihak yang Pernah Kerjasama Dengan Zarof Ricar
Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?
Soal Kasus Suap, Kejagung Berencana Periksa Tiga Hakim Agung
Dugaan Dewas KPK “Lindungi” Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK
Badai KKN Menerpa Mahkamah Agung
Kongkalingkong Perkara Tim Saber Pungli Kejagung Amankan Duit Rp1 Triliun
Kisah Majelis Hakim PN Surabaya “Nyambi” Kuasa Hukum Kena OTT
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 17:56 WIB

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:56 WIB

Warning Penyidik Kepada Pihak yang Pernah Kerjasama Dengan Zarof Ricar

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 01:07 WIB

Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?

Jumat, 25 Oktober 2024 - 23:56 WIB

Dugaan Dewas KPK “Lindungi” Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK

Jumat, 25 Oktober 2024 - 20:39 WIB

Badai KKN Menerpa Mahkamah Agung

Berita Terbaru

Bekasi United FC Melawan Al Jabbar Cirebon FC

Olahraga

Babak 13 Besar Bekasi United FC Melawan Al Jabbar Cirebon FC

Sabtu, 26 Okt 2024 - 18:06 WIB

Foto: Pakar Hukum Pidana Alexius Tantrajaya

Berita Utama

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran

Sabtu, 26 Okt 2024 - 17:56 WIB

Foto: Zerof Ricar (ZR)

Berita Utama

Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?

Sabtu, 26 Okt 2024 - 01:07 WIB