YJSI Wadah Para Seniman Panggung dan Bakti Sosial Peduli Sesama

- Jurnalis

Senin, 3 Oktober 2022 - 13:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum YJSI: Sutiyono

Ketua Umum YJSI: Sutiyono

BERITA BEKASI – Berdirinya Yayasan Jiwa Seni Indonesia (YJSI) bukan sekedar menjadi wadah kepedulian bagi para seniman panggung, tapi juga kepedulian terhadap keadaan sosial masyarakat seperti kemiskinan, kesehatan, bencana alam dan sebagainya.

Ketua Umum (Ketum) Yayasan Jiwa Seni Indonesia (YJSI) Sutiyono mengatakan, bakti sosial merupakan suatu kegiatan wujud dari rasa kepedulian terhadap sesama manusia dimana kegiatan ini diharapkan dapat merekatkan rasa kekerabatan kita terhadap orang lain.

“Ini adalah bentuk kelola sosial budaya yang menjadi agenda wajib YJSI untuk bisa membantu atau peduli dengan sesama selain kegiatan pokok YJSI sebagai wadahnya para seniman panggung,” kata Sutiyono saat berbincang ringan dengan Matafakta.com, Senin (3/10/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain amal kebaikan, lanjut Sutiyono, kegiatan sosial juga bisa membangun kepercayaan diri seseorang. Salah satunya, ketika seseorang bisa menuntaskan tanggung jawabnya dalam kegiatan yang memberikan manfaat bagi orang lain.

“Terlebih lagi, ketika mereka turut memberi kontribusi dari keahlian atau kemampuan yang mereka dimiliki. Contoh penggalangan dana yang sering kita lakukan dengan menurunkan para penyanyi yang tergabung di YJSI,” tuturnya.

Baca Juga :  Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Mereka, sambung Sutiyono, menyumbangkan suaranya atau bakatnya untuk menarik masyarakat para penyumbang untuk menyisihkan sendikit rezeki mereka untuk membantu atau peduli dengan sesama sesuai tema penggalangan dana yang digelar.

“Terkadang, seseorang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu dimana yang dilakukan itu memiliki banyak manfaat dan tidak berorientasi pada keuntungan. Atas dasar itulah kegiatan sosial akan selalu melibatkan partisipasi dari masyarakat,” ucapnya.

Masih kata Sutiyono, pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial ketika berada di lingkungan sosial maka mereka akan melakukan perannya masing-masing. Peran ini sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimiliki dan bukan untuk kepentingan pribadi.

“YJSI sempat vaccum manggung selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, karena harus mengikuti aturan Pemerintah. Setelah adanya pelonggaran, Insya Allah YJSI dalam waktu dekat akan mulai kembali berkarya,” katanya penuh semangat.

YJSI Sebagai wadah, lanjut Sutiyono, para seniman panggung, tidak hanya memikirkan nasib para anggotanya yaitu para komunitas-komunitas yang bergabung, tapi juga memikirkan keadaan sosial masyarakat yang nantinya menjadi bekal kebaikan dengan berbagi rezeki yang kita dapatkan.

Baca Juga :  Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Alhamdulillah, YJSI baru mau berusia 3 tahun sudah banyak melakukan giat bakti sosial baik kesehatan masyarakat maupun mencana alam nasional, termasuk turun langsung ke daerah-daerah bencana alam untuk memberikan sumbangan atau bantuan hasil penggalangan dana,” imbuhnya.

Usia YJSI baru mau masuk tahun ke-3, tapi sempat vaccum 2 tahun karena adanya pandemi Covid-19. Artinya satu tahun YJSI kiprahnya sudah cukup luar biasa. Dimassa pandemi pun YJSI tetap bergerak secara berlahan dalam artian giat sosialnya, tapi tidak untuk giat panggung yang sempat menggoyah perekonomian para anggotanya.

“Dengan kembali bangkit, semoga YJSI kali ini bisa berkarya lagi dan kembali memulai visi visinya menjadi wadah atau organisasi para seniman khususnya seniman panggung yang nantinya dapat membawa manfaat bagi para anggota dan masyarakat banyak…Amin,” pungkas Sutiyono. (Mul)

Berita Terkait

Kapuspenkum Bantah Pemberitaan Soal Dugaan Alat Sadap
LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024
JNW Sesalkan Kejagung “Bungkam” Soal Dugaan Proyek Fiktif
Intervensi Pra Peradilan oleh MAKI Terkait Kasus Denny Indrayana
LQ Indonesia Law Firm Melaporkan Direktur PT. Ghf Argo Mandiri
Petugas PPK Sembunyi Saat Dikonfirmasi Dugaan Proyek Fiktif Dibadiklat Kejaksaan RI
Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 22:12 WIB

Kapuspenkum Bantah Pemberitaan Soal Dugaan Alat Sadap

Selasa, 26 November 2024 - 21:15 WIB

LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024

Selasa, 26 November 2024 - 20:55 WIB

JNW Sesalkan Kejagung “Bungkam” Soal Dugaan Proyek Fiktif

Selasa, 26 November 2024 - 14:05 WIB

LQ Indonesia Law Firm Melaporkan Direktur PT. Ghf Argo Mandiri

Selasa, 26 November 2024 - 00:21 WIB

Petugas PPK Sembunyi Saat Dikonfirmasi Dugaan Proyek Fiktif Dibadiklat Kejaksaan RI

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Emas Menguat, Perak Naik dan Minyak Menghadapi Titik Balik yang Kritis

Selasa, 26 Nov 2024 - 22:37 WIB

Suasana Persidangan

Hukum

Perkara PT. EEES, Kuasa Hukum Sebut David Saksi Bayaran

Selasa, 26 Nov 2024 - 22:29 WIB

Foto: Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar Bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni

Berita Utama

Kapuspenkum Bantah Pemberitaan Soal Dugaan Alat Sadap

Selasa, 26 Nov 2024 - 22:12 WIB

Ilustrasi

Berita Utama

LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 21:15 WIB

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

JNW Sesalkan Kejagung “Bungkam” Soal Dugaan Proyek Fiktif

Selasa, 26 Nov 2024 - 20:55 WIB