BERITA BEKASI – Tepatnya pada tanggal 10 November 1945 telah terjadi pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Peristiwa itulah yang mendasari diperingatinya Hari Pahlawan setiap tahunnya pada tanggal 10 November.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Desa (Kades) Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, H. Suhendra AR kepada Matafakta.com, Selasa (9/11/2021).
Tidak hanya itu, H. Suhendra juga memaparkan dari peristiwa itu kini menjadi simbol Nasional. Bahkan waktu itu, perlawanan arek-arek Surabaya terhadap kolonialisme walau pun Inggris telah mengultimatum akan menyerang Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kata H. Suhendra, tidak membuat gentar, justru disambut dengan pekik merdeka atau mati yang membuat darah para pejuang semakin mendidih dan berkobar semangat perjuangannya.
“Dari peristiwa itu, terbukti gugurnya seorang pemimpin angkatan darat Inggris yaitu Jenderal Mallaby,” ungkapnya.
Lebih lanjut H. Suhendra mengatakan, semangat perjuangan dan sikap rela berkorban seperti itulah yang hendaknya dapat diwarisi oleh setiap generasi penerus bangsa saat ini.
Maka dari itu, jadikan nilai-nilai perjuangan itu sebagai cermin dan inspirasi kita untuk selalu menumbuh kembangkan sikap nasionalisme dan patriotisme.
Dari peristiwa itu juga, H. Suhendra menjelaskan, sekarang ini dalam memperingati Hari Pahlawan yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengambil hikmah dari adanya peringatan tersebut.
“Melalui peringatan tahun ini, hendaknya kita dapat mengambil pelajaran dari semangat pantang menyerah para pejuang untuk kita aplikasikan dalam mengisi kemerdekaan saat ini,” tuturnya.
Terlebih, tambah H. Suhendra, ditengah Pandemi Covid-19 seperti sekarang. Momentum ini, mari kita terus bangkit dan berjuang dari berbagai dampak yang telah ditimbulkan.
“Mari bangun dan bangkit, dengan terus berkarya memberikan yang terbaik terhadap bangsa dan negara. Terlebih desa kita tanah kelahiran yang kita cintai,” pungkasnya. (Usan)