BERITA BEKASI – Dodol betawi merupakan salah satu makanan tradisional yang kerap dijumpai saat perayaan hari-hari besar seperti Idul Fitri. Makanan khas betawi ini rupanya menjadi incaran orang-orang sebagai makanan yang bisa dinikmati, sehingga pesanan dodol mengalami peningkatan.
Hal ini, diakui Wawan (50) salah satu pengusaha dodol di Gang Kondang Jaya, Kampung Ceger, Desa Suka Jaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Alhamdulillah syukuri aja, saya sudah punya langganan biasa, bahkan bukan hanya di Bekasi tapi sudah ke luar kota jadi saya produksinya berjalan seminggu tiga kali,” kata Wawan kepada Matafakta.com, saat ditemui dilokasi, Minggu (25/4/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan, Wawan, menggeluti dunia per-dodolan ini sejak 2009 dan usaha dodolnya mengutamakan kualitas, produksinya sudah mulai banyak pelanggan.
“Yang saya utamakan adalah kualitas dari dodol, saya mempunyai banyak pelanggan jadi harus memperhatikan kualitas,” ujarnya.
Usaha dodol, sambung Wawan, mempunyai tujuh tungku, dalam satu tungku memproses 90 kilo dodol matang. Untuk mengaduk dodol di atas kuali besar mempekerjakan tenaga desa sebelah.
“Untuk mencari tenaga ngaduk disini agak susah karenakan warga sini juga usaha kebanyakan di dodol. Bahkan Kampung ini, sudah terkenal Kampung Ceger Dodol,” ungkapnya.
Biasannya, tambah Wawan, kalau mendekati Idul Fitri, tujuh tungku beroperasi tapi untuk saat ini hanya satu tungku itu juga rutin produksi tiga kali seminggu, untuk memenuhi pesanan konsumen hari- hari biasanya 10 kuintal per-hari bahkan lebih.
“Mulai tanggal 01 Mei tujuh tungku pengaduk dodol di oprasikan karenakan pesenan pelanggan tahunan sudah mulai pengiriman untuk tanggal itu,” pungkasnya. (Usan)