Siapa Unggul, Adu Taktik ‘Pertempuran’ Kedua Kubu AHY vs Moeldoko

- Jurnalis

Minggu, 14 Maret 2021 - 14:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Eksekutif LAKSAMANA: Samuel F Silaen

Direktur Eksekutif LAKSAMANA: Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Ada kekuatan antara kubu AHY vs Moeldoko makin keliatan, buktinya gugat menggugat salah satu ciri-ciri bahwa pertempuran kedua kubu makin panas. Adu jurus dalam memenangi pertarungan politik dan opini publik sedang dimainkan kedua kubu yang sedang berseteru. Hal tersebut dikatakan, pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen.

“Konflik partai politik Demokrat ini mengarah kepada hal yang tak dapat dijangkau oleh akal sehat yang logis, misalnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya akan santet dan ada juga akan kirimkan pasukan kebal dan sakti dan lain-lain. Untuk apa semua itu kira – kira, apakah ini bagian dari seword (gertakan) seperti mengarah kepada peperangan kontak fisik,” kata Silaen kepada Matafakta.com, Minggu (14/3/2021).

Dikatakan Silaen, adu kekuatan faksi politik tidak terelakkan dalam perebutan pucuk pimpinan partai Demokrat yang paling sah dan konstitusional pasca adanya rencana gerakan kader, pengurus, pendiri dan senior terendus hingga terjadinya KLB Deli Serdang- Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sampai kapan kira – kira kisruh tersebut selesai, perseteruan dua kubu? yang saling ‘klaim’ dan tuding- menuding, Silaen, melihat dengan semakin melebarnya spektrum pertempuran, ini akan memakan waktu lama, karena sudah melibatkan dan meng-hire pihak – pihak yang dianggap penting dan dapat menambah amunisi kekuatan dikedua belah pihak, semakin masif dan terbuka.

“Adu taktik atau strategi dikedua belah kubu terlihat jelas dimainkan demi memperoleh keuntungan menuju kemenangan. Pola- pola yang sudah lazim digunakan untuk merebut simpati dan dukungan dari pihak-pihak tertentu (eksternal), tinggal siapa yang paling tahan lama,” papar alumni Lemhanas Pemuda tahun 2009 ini.

Berkaca dari pengalaman, sambung Silaen, akhir dari sebuah konflik atau hasil dari perseteruan dalam sebuah organisasi atau apapun namanya, sama seperti pribahasa ‘menang jadi arang kalah jadi abu‘. Artinya, siapapun yang menang tentu saja juga rugi, ini hanya persoalan ‘gengsi’ saja namun tujuan tidak tercapai karena yang kalah akan lari ke parpol lain.

“Sesungguhnya jauh lebih baik ‘tadinya’ mencari jalan tengah, jalan pinggir apakek namanya yang penting bersatu dan bersama mengumpulkan kekuatan dalam mencapai tujuan yang lebih besar, saling menurunkan ego masing – masing kelompok yang berbeda pandangan politik. Kecuali sudah ingin merusak rumah besar partainya,” imbuh Silaen.

Silaen menambahkan, kebuntuan politik harus dilakukan mediasi dan kompromistis dikedua kekuatan faksi politik yang ada untuk mencari formula penyelesaian perbedaan kepentingan kelompok atas kekuatan politik yang ada, bukan saling menegasikan, maka jangan heran pasca konflik selesai maka selesai juga semuanya.

“Partai sudah tidak didukung publik atau konstituen akibat perpecahan yang ada. Jika semua ketidakpuasan diselesaikan dengan win- win solution niscaya bahwa tujuan yang lebih besar yang hendak dicapai terbuka lebar diraih secara bersama- sama,” pungkas fungsionaris DPP KNPI ini. (Indra)

Berita Terkait

Aktivis Lingkungan, KEMAH Indonesia Gelar Milad Ke-8 “Potong Tumpeng dan Santunan”
Kunjungan Jaksa Agung Ibarat Orang Tua Menemui Anaknya
Sikap Pimpinan MPR Rencana Amandemen UUD 1945 Setelah Pemilu di Apresiasi
Ribuan Buruh Berbagai Aliansi di Karawang Konvoi Menuju Istana Negara
Uang Nasabah Ludes, LQ Indonesia Law Firm Ungkap Penipuan Skema Ponzi
Tetap Jaga Prokes, Ada 1.626 Kasus Omicron di Indonesia
Menteri BUMN Minta Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi Sewa Pesawat
Komnas PA Murka Kasus Kekerasan Seksual 13 Anak di Bangun Purba
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 29 September 2023 - 00:21 WIB

Aktivis Lingkungan, KEMAH Indonesia Gelar Milad Ke-8 “Potong Tumpeng dan Santunan”

Kamis, 17 Agustus 2023 - 01:22 WIB

Kunjungan Jaksa Agung Ibarat Orang Tua Menemui Anaknya

Kamis, 10 Agustus 2023 - 23:17 WIB

Sikap Pimpinan MPR Rencana Amandemen UUD 1945 Setelah Pemilu di Apresiasi

Kamis, 10 Agustus 2023 - 14:42 WIB

Ribuan Buruh Berbagai Aliansi di Karawang Konvoi Menuju Istana Negara

Selasa, 1 Maret 2022 - 17:08 WIB

Uang Nasabah Ludes, LQ Indonesia Law Firm Ungkap Penipuan Skema Ponzi

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Penambangan Emas di Tiongkok Mengalami Penurunan

Rabu, 30 Okt 2024 - 06:02 WIB

Foto: Tom Lembong Saat Mengenakan Rompi Kejaksaan

Hukum

Kasus Impor Gula, Kejagung Tahan Eks Mendag Tom Lembong

Rabu, 30 Okt 2024 - 05:52 WIB

Foto: Pakar Hukum: Abdul Fickar Hadjar

Berita Utama

Dr. Abdul Fickar Hadjar “Kekuasaan Cenderung Korup”

Selasa, 29 Okt 2024 - 17:22 WIB