BERITA JAKARTA – Setiap Jakarta banjir maka Ahok slalu saja trending topik dalam pembicaraan kaum netizen didunia sosial media, meski Ahok sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tapi ketika banjir tiba melanda Jakarta maka Ahok slalu saja disangkutpautkan dengan Ibukota Jakarta yang saat ini dijabat Gubernur, Anies Baswedan.
“Meski jaman Ahok Jakarta banjir, tapi tidak seheboh ketika banjir dimasa Anies, walaupun cara yang dilakukan Ahok banyak ditentang warga diarea aliran sungai serperti pembangunan Tanggul Kampung Pulo, sekarang banyak dipuji warga, karena sudah tak kuatir kebanjiran,” kata pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen ketika berbincang dengan Matafakta.com, Senin (22/2/2021).
Dikatakan Silaen, banjir yang merendam wilayah DKI Jakarta sejak Jumat menyeret nama mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan hashtag Ahok jadi trending topic teratas di akun Twitter pada, Minggu 21 Februari 2021. Video sunatullah air yang dia sampaikan saat kampanye.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Silaen, terkait dengan kampanye Anies Baswedan ketika mau merebut kursi orang nomor satu di DKI Jakarta itu, tentunya masih gres dalam ingatan publik, karena Anies Baswedan dalam kampanye-nya bahwa “air hujan di seluruh dunia air harus dimasukkan ke dalam tanah”.
“Makanya ketika hujan turun mengguyur wilayah Jakarta, kampanye Anies Baswedan soal air harus dimasukkan ke dalam tanah, jadi bahan olok-olokan “air langsung datang dan tidak mau melawan sunatullah, air mengantri masuk ke dalam tanah” kritik ini membanjiri lini masa media sosial tak terhindarkan, debat antar pendukung terjadi, itulah sebabnya kenapa netizen pada gondok,” jelas Silaen.
Beda halnya dengan kerja Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dalam mencegah terjadinya banjir dengan melakukan normalisasi sungai yang ada. Normalisasi sungai yang menjadi program andalan Jokowi – Ahok tersebut tidak dilanjutkan lagi oleh Anies, karena punya program kampanye naturalisasi. Dari air harus dimasukkan ke dalam tanah, terus air harus ditangkap, sekarang ngebacot lagi, air harus ditarik, “kutipan dari kritik para netizen di sosial media.
Entah apa, tambah Silaen, maksud dari kampanye naturalisasi itu mungkin hanya Anies Baswedan sendiri yang tahu maksudnya. Itulah sebabnya mengapa Jakarta selalu dan tetap banjir karena Anies = AHOK (Anies Hanya Omong Kosong) itulah kalimat yang kini menjadi ramai dikalangan netizen.
“Anies = AHOK! di internet rame menyalahkan “AHOK” saya pikir kenapa salah Ahok, tahunya AHOK singkatan dari Anies Hanya Omong Kosong Ngebacot mulu, ngak dikerjain. Berkata-kata terus tapi, tidak kerja. Janji kampanye Gubernur telah ditepati yang akhirnya DKI jadi kolam raksasa GABENER!,” pungkas Silaen mengutif perkataan netizen. (Indra)