Yoan Olsita Terus Kawal Kasus Pengeniayaan Anaknya M. Alfindo

- Jurnalis

Rabu, 23 September 2020 - 01:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA BANGKA BELITUNG – Tim pengacara keluarga terus kawal, M. Alfindo Santri Kelas 1 SMP Pesantren Islamic Center Bahrun Ulum Sungailiat Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan dua orang kakak kelasnya, Zendi dan Sigit yang duduk dibangku Kelas 1 SMA pada, Selasa 18 Februari 2020 lalu.

Kepada Matafakta.com, ibunda korban, Yoan Olsita mengungkapkan, aksi kekerasan yang menimpa anaknya berjalan cukup lama sejak bulan Februari hingga sekarang September 2020, belum mendapatkan keadilan atau kejelasan dari penegak hukum khususnya Polres Bangka sejak dilaporkan pada Kamis 20 Februari 2020 dua hari setelah kejadian.

“Lumayan lama juga prosesnya sampai sekarang terhitung sudah delapan bulan. Makanya, saya bersama kuasa hukum pak Rizal dan rekan, tidak akan menyerah untuk terus mengawal proses hukum ini. Psikis anak saya terganggu hingga harus perawatan kejiwaan lanjutan,” kata Yoan, Rabu (23/9/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai seorang Ibu, sambung Yoan, tentunya tidak akan bisa menerima perlakuan kekerasan yang dilakukan kedua siswa lain terhadap anaknya, M. Alfindo yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Medika Sungailiat Bangka, karena sempat mengalami kejang-kejang setelah menerima aksi kekerasan sampai tidak sadarkan diri.

“Memang korban dan pelaku sama-sama masih kategori anak dibawah umur, tapi apa yang telah dilakukan kedua siswa itu, sudah bukan lagi aksi biasa sesusia mereka, tapi sudah sangat membahayakan nyawa orang lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Yoan, dirinya menginginkan proses hukum yang jelas, karena kejadiannya ada, korban ada, namun tidak ada yang dapat diproses secara hukum, meskipun kedua pelaku, masih tergolong anak dibawah umur, tapi apa yang telah dilakukannya, tentu tidak dapat diterima oleh orang tua manapun.

“Kalau masalah usia, tentunya proses hukum sudah mengatur tentang itu, bagaimana proses seusia mereka. Intinya, saya sebagai seorang ibu ingin mendapatkan keadilan atas apa yang menimpa anaknya. Agak aneh rasa keadilan, kalau kita sudah menerima akibatnya, sementara pelakunya tidak menerima akibat perbuatannya,” jelas Yoan.

Ditambahkan Yoan, gangguan psikis atau kejiwaan yang dialami anaknya, M. Alfindo adalah buah tekanan yang luar biasa yang diterimanya. Dia pun berpikir, jangan-jangan selama ini anaknya di sekolah selalu menerima tekanan dari kedua kakak kelasnya yang kini sudah menjadi terlapor sebagai pelaku pengeniayaan anaknya.

“Saya jadi terpikir, jangan-jangan selama ini anaknya selalu menerima tekanan dari kedua kakak kelasnya itu. Sebab, kalau hanya sekali massa psikisnya sampai terganggu. Kedatangan saya dengan kuasa hukum kemarin untuk melengkapi P21 ke Kejaksaan. Ya, semoga kejadian ini, tidak menimpa teman-temannya yang lain,” pungkas Yoan. (Edo)

Berita Terkait

Nginapi Cowok, Warga Clauster Al-Mandiri Kebalen Gerebek Tetangga
Diisukan Korban Asusila, Ini Kata Wanita Belia Dinikahi Pemilik Ponpes
Komnas PA Minta Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Segera Proses Hukum
Minta Diusut, Ibu Korban Penganiayaan Belasan Remaja Lapor ke Polisi
Polisi Tengah Dalami Dugaan Asusila di Ponpes Karang Bahagia Bekasi
Soal Tuduhan Curi Motor, Praktisi Hukum: RT & RW Bukan Penegak Hukum
Pilot Susi Air Bebas dari Sandera, Alvin Lim Apresiasi Kinerja TNI-Polri
Owner Sesalkan Toko Beras “Idolaku” Pasar Induk Cipinang
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 16:21 WIB

Nginapi Cowok, Warga Clauster Al-Mandiri Kebalen Gerebek Tetangga

Senin, 7 Oktober 2024 - 10:30 WIB

Diisukan Korban Asusila, Ini Kata Wanita Belia Dinikahi Pemilik Ponpes

Kamis, 3 Oktober 2024 - 00:00 WIB

Komnas PA Minta Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Segera Proses Hukum

Selasa, 1 Oktober 2024 - 23:08 WIB

Minta Diusut, Ibu Korban Penganiayaan Belasan Remaja Lapor ke Polisi

Senin, 30 September 2024 - 10:32 WIB

Polisi Tengah Dalami Dugaan Asusila di Ponpes Karang Bahagia Bekasi

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Penambangan Emas di Tiongkok Mengalami Penurunan

Rabu, 30 Okt 2024 - 06:02 WIB

Foto: Tom Lembong Saat Mengenakan Rompi Kejaksaan

Hukum

Kasus Impor Gula, Kejagung Tahan Eks Mendag Tom Lembong

Rabu, 30 Okt 2024 - 05:52 WIB

Foto: Pakar Hukum: Abdul Fickar Hadjar

Berita Utama

Dr. Abdul Fickar Hadjar “Kekuasaan Cenderung Korup”

Selasa, 29 Okt 2024 - 17:22 WIB