JNW Sesalkan Kejagung “Bungkam” Soal Dugaan Proyek Fiktif

- Jurnalis

Selasa, 26 November 2024 - 20:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

BERITA JAKARTA – Sangat disayangkan para pejabat tinggi khususnya di Direktorat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung (Kejagung), tidak merespon empat proyek yang menjadi sorotan publik.

Hal itu dikatakan Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW) Indra Sukma menyoroti proyek ber-brending “rahasia negara” dengan nilai yang cukup fantastis namun disinyalir banyak ditemukan kejanggalan.

Menurut Indra, meski proyek dengan sistem PL atau Penunjukan Langsung senilai Rp300 miliar Bidang Intel Kejagung tersebut dianggap “rahasia negara” harusnya tetap bisa dijelaskan sesuai peraturan perundang-undangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tahun 2018 proyek pengadaan alat sadap Zero-Click Intrusion System di Mabes Polri senilai Rp149 miliar dilakukan secara tender bukan PL yang dimenangkan PT. Radika Karya Utama,” jelas Indra, Selasa (26/11/2024).

Apa bedanya, lanjut Indra dengan proyek Pengadaan Laboratorium Digital Forensik (Integrated Digital Forensic Management System For Investigation) Tahun 2024 dengan Pagu Anggaran Rp300 miliar Kejaksaan Agung itu.

Baca Juga :  Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

“Kan pagu anggarannya sudah tertera dan itu menggunakan uang negara masa ngak bisa dijelaskan kalau memang proyek itu masuk kategori rahasia negara ketika media mengkonfirmasi, bukan malah didiamkan,” ujarnya.

Indra pun mengamati sejak awal dirilis Media Online Matafakta.com, terkait adanya kejanggalan dugaan proyek fiktif Kejaksaan Agung (Kejagung) beberapa media yang sempat ikut merilis disinyalir mendadak mengalami perubahan isi pemberitaannya.

“Kita tidak menemukan jawaban dari pihak petinggi Kejagung terkait proyek tersebut yang kita temukan malah ada yang mendadak berubah isi berita dan ada juga yang meng-takedown pemberitaannya. Ada apa?,” imbuhnya.

Meski begitu, Indra mengapresiasi kinerja Kejagung yang sudah bisa mengembalikan kepercayaan publik terkait pemberantasan tindak pidana korupsi yang sudah berhasil membongkar kasus-kasus besar di Indonesia.

Baca Juga :  LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024

“Oleh karena itu jangan kembali diperburuk lagi citra Kejagung terkait beberapa proyek yang kini menjadi sorotan publik. Pihak Kejagung harus bisa menjelaskan itu, sehingga tidak menjadi opini negatif,” tuturnya.

Ke-empat proyek itu, tambah Indra, adanya tender proyek peralatan Pengamanan Kantor pada Ruang Publik sebesar Rp250 miliar Tahun Anggaran 2024.

Pengadaan Laboratorium Digital Forensik (Integrated Digital Forensic Management System For Investigation) Tahun 2024 dengan Pagu Anggaran Rp300 miliar, proyek barang berupa Keamanan Informasi dengan Peralatan Kontra Penyadapan Radio Frekuensi Tahun 2024 sebesar Rp200 miliar.

“Terakhir pengadaan Peralatan Keamanan dan Investigasi Digital untuk pengamanan dan Analisis Forensik sebesar Rp199,6 miliar. Jika ditotal proyek-proyek tersebut nilainya mencapai Rp1 triliun,” pungkas Indra. (Sofyan)

Berita Terkait

Kapuspenkum Bantah Pemberitaan Soal Dugaan Alat Sadap
LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024
Intervensi Pra Peradilan oleh MAKI Terkait Kasus Denny Indrayana
LQ Indonesia Law Firm Melaporkan Direktur PT. Ghf Argo Mandiri
Petugas PPK Sembunyi Saat Dikonfirmasi Dugaan Proyek Fiktif Dibadiklat Kejaksaan RI
Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 22:12 WIB

Kapuspenkum Bantah Pemberitaan Soal Dugaan Alat Sadap

Selasa, 26 November 2024 - 21:15 WIB

LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024

Selasa, 26 November 2024 - 20:55 WIB

JNW Sesalkan Kejagung “Bungkam” Soal Dugaan Proyek Fiktif

Selasa, 26 November 2024 - 14:05 WIB

LQ Indonesia Law Firm Melaporkan Direktur PT. Ghf Argo Mandiri

Selasa, 26 November 2024 - 00:21 WIB

Petugas PPK Sembunyi Saat Dikonfirmasi Dugaan Proyek Fiktif Dibadiklat Kejaksaan RI

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Emas Menguat, Perak Naik dan Minyak Menghadapi Titik Balik yang Kritis

Selasa, 26 Nov 2024 - 22:37 WIB

Suasana Persidangan

Hukum

Perkara PT. EEES, Kuasa Hukum Sebut David Saksi Bayaran

Selasa, 26 Nov 2024 - 22:29 WIB

Foto: Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar Bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni

Berita Utama

Kapuspenkum Bantah Pemberitaan Soal Dugaan Alat Sadap

Selasa, 26 Nov 2024 - 22:12 WIB

Ilustrasi

Berita Utama

LAKSI Kecam Adanya Opini Liar Soal Netralitas Polri di Pilkada 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 21:15 WIB

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

JNW Sesalkan Kejagung “Bungkam” Soal Dugaan Proyek Fiktif

Selasa, 26 Nov 2024 - 20:55 WIB