BERITA JAKARTA – Gedung perkantoran berkelir putih dibilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, tidak ada yang menduga jika PT. Permata Sigma Perkasa (PSP) merupakan pemenang tender proyek Kejaksaan Agung (Kejagung) Tahun 2024 sebesar Rp199,6 miliar.
Hasil penelusuran Matafakta.com, di lantai 7 pada Gedung tersebut nyaris tidak menemukan PT. PSP disana. Sebab keberadaan PT. PSP diketahui setelah seorang pria menunjukan ke arah ruangan kaca.
“Itu kantornya. Masuk saja,” ucap pria itu. Benar saja, setelah pintu masuk dibuka terlihat jelas nama perusahaan Telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nah proyek itu dalam tender pengadaan peralatan pengadaan peralatan keamanan dan investigasi digital untuk pengamanan dan analisis forensik.
Pertanyaannya mengapa Kantor PT. PSP berada di lantai 7?. Untuk akses menuju PT. PSP, pihak keamanan mewajibkan setiap pengunjung untuk menitipkan identitas kepada petugas keamanan.
Sayangnya hingga artikel ini diturunkan pihak manajemen maupun Direksi PT. PSP, tidak membalas surat permintaan konfirmasi. Ajaibnya korporasi itu berhasil mengalahkan 60 perusahaan lainnya.
Untuk diketahui, tender dimulai 19 Januari 2024 sampai selesai pada September 2024 dan sebagai penerima manfaat lelang tersebut yaitu Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kejaksaan RI.
Ada indikasi PT. PSP sengaja tidak menempelkan brand perusahaan untuk menghindari pembayaran retribusi pajak reklame.
Dugaan lainnya yakni, posisi PT. PSP berada di lantai 7 yang tak lazim dilakukan sebagai korporasi alat komunikasi.
Selain itu, hasil investigasi diruang Wira Diklat Kejaksaan RI, tidak menemukan keberadaan piranti seharga ratusan miliar tersebut dan disana hanya ada dua ruang yakni, ruang bahasa dan ruang komputer.
Sementara itu, Sunarso selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tender peralatan keamanan dan investigasi digital untuk pengamanan dan analisis forensik mengakui bahwa proyek pekerjaan tersebut telah rampung.
“Sudah rampung pada September 2024,” ucap Sunarso saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (12/11/2024).
Sebaliknya saat ditanya ihwal keberadaan maupun fungsi serta spesifikasi peralatan dimaksud, pria kelahiran 19 November 1976 silam itu masih menutup rapat informasi. (Sofyan)
Bersambung………..