Jelang Pilkada 2024, Pengamat: Persaingan Politik di 3 Provinsi Samakin Memanas

- Jurnalis

Jumat, 16 Agustus 2024 - 17:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Samuel F Silaen

Foto: Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Pertarungan politik di Provinsi Jawa, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadi ajang persaingan sengit antar partai politik, baik yang berada dalam koalisi maupun di luar koalisi.

Hal tersebut, dikatakan Pengamat Politik, Samuel F Silaen, ketika berbincang ringan dengan Matafakta.com, menyoroti perkembangan politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Persaingan semakin memanas menjelang Pilkada 2024, terutama di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten yang secara historis telah menjadi medan pertempuran politik yang strategis,” terang Samuel, Jumat (16/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan Samuel, Jawa Barat, dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia mencapai sekitar 46 juta jiwa, selama ini dikenal sebagai “kandang kuning” atau basis kuat Partai Golkar. Dan ini, sudah berlangsung sejak era Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Di Banten, situasinya tidak jauh berbeda, dengan dominasi politik yang kuat dari klan Atut Chosiyah yang memiliki akar kuat di Partai berlambang pohon beringin ini. Namun, posisi strategis Partai Golkar di wilayah ini berpotensi tergusur,” kata Silaen.

Baca Juga :  Kasus PT. Timah, MAKI: Jampidsus Tutup Mulut Soal RBS

“Jika Ridwan Kamil yang saat ini merupakan pengurus sekaligus kader Partai Golkar dan juga inkumben Gubernur Jawa Barat, dipindahkan ke Jakarta, maka Golkar akan kehilangan salah satu lumbung suaranya di pertarungan politik 2029,” tambah Alumni Lemhanas Pemuda 2009 ini.

Lebih lanjut, Silaen menambahkan, bahwa ada isu lain yang perlu diperhatikan. Ada informasi beredar secara bisik-bisik tetangga bahwa Banten juga dipaksa dilepas dari kekuasaan klan Atut Chosiyah yang akan diteruskan oleh Airin Rachmi Diany.

“Jika isue ini benar, maka Partai Golkar bisa menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan kekuasaan mereka diwilayah Provinsi Banten. Potensi kerugian ini semakin besar jika dikaitkan dengan dugaan adanya sandera politik oleh penguasa saat ini,” imbuhnya.

“Golkar yang akan paling dirugikan berkali-kali dalam Pilkada serentak 2024 ini. Beberapa lumbung suaranya harus dilepas ‘terpaksa’, termasuk di Provinsi Sumatera Utara, dimana mantan Wakil Gubernur dari Golkar juga tidak ditugaskan untuk mengamankan suara di sana pada 2024 nanti,” sambung Silaen.

Pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa Partai Golkar seolah rela melepas basis-basis suara yang sudah mereka bangun hanya untuk mengamankan satu atau beberapa oknum petinggi Partai?

Baca Juga :  Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi

“Golkar terlihat bersedia menukar kantong-kantong basis suaranya yang kemungkinan besar mereka dapat menangkan, untuk memindahkan pertarungan ke tempat yang belum tentu mereka menangi,” jelas Silaen.

Situasi ini, menurut Silaen, harus menjadi perhatian serius bagi Partai Golkar. Basis suara mereka di Jawa yang telah lama menjadi kekuatan utama, kini tampaknya sedang diincar oleh partai politik lain yang berupaya memanfaatkan situasi untuk meraih keuntungan dalam Pemilu 2029.

 “Ini perlu dicemaskan oleh Partai Golkar demi mengamankan basis suaranya yang sekarang sepertinya sedang diobok-obok oleh partai politik tertentu dengan menggunakan tangan ‘Pak Lurah’ untuk memuluskan niat menguasai kantong suara Golkar di 2029,” pungkasnya.

Pertarungan politik di Jawa ini tentu akan menjadi salah satu isu yang paling menarik untuk diamati menjelang Pilkada 2024. Bagaimana Partai Golkar dan partai-partai lain mengatur strategi mereka untuk merebut hati pemilih di wilayah ini akan sangat menentukan peta politik nasional ke depan. (Indra)

Berita Terkait

Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap
2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang
Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi
Mangkrak, Radio Streaming “Sound Of Justice” Kejagung RI Memprihatinkan
Kasus PT. Timah, MAKI: Jampidsus Tutup Mulut Soal RBS
Rene Putra Tantrajaya: Penghasut Pemilih Pilkada Sanksi 6 Tahun Penjara
Mafia Tanah Marak di Kotamobagu Tapi Oknumnya Disejahterakan Negara!  
Begini Cara Adukan ASN Tak Netral Pada Pilkada 2024
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:43 WIB

Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap

Kamis, 17 Oktober 2024 - 00:04 WIB

2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang

Rabu, 16 Oktober 2024 - 08:45 WIB

Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi

Senin, 14 Oktober 2024 - 22:48 WIB

Mangkrak, Radio Streaming “Sound Of Justice” Kejagung RI Memprihatinkan

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:07 WIB

Kasus PT. Timah, MAKI: Jampidsus Tutup Mulut Soal RBS

Berita Terbaru

Kejaksaan Negeri (Kejari) Pulau Taliabu

Berita Daerah

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Jumat, 18 Okt 2024 - 16:58 WIB

Foto: Kantor DBMSDA Kota Bekasi

Seputar Bekasi

JNW: Tudingan Uang Pelicin di DBMSDA Kota Bekasi Bukan Cerita Baru

Jumat, 18 Okt 2024 - 15:46 WIB