BERITA BEKASI – Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW), Indra Sukma mengatakan, infrastruktur pendidikan di Kota Bekasi masih kurang, sehingga penerimaan siswa didik baru tahun 2024 banyak yang tidak tertampung di Sekolah Negeri.
“Pendidikan merupakan tonggak dasar pembangunan suatu Negara. Oleh karena itu, pendidikan bagi generasi penerus bangsa menjadi komponen penting dalam APBN maupun APBD,” terang Indra, Selasa (1/8/2024).
Carut marut, kata Indra, setiap tahun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di Kota Bekasi salah satunya adalah, karena kekurangan infrastruktur atau banguna Sekolah Negeri baik SD ataupun SMP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal ini tampaknya tidak terlalu serius bagi para pemimpin sebelumnya di Kota Bekasi untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan pendidikan yang berkelanjutan. Kecuali proyek-proyek penangulangan banjir yang tak kunjung juga berkurang,” sindir Indra.
Bicara proyek banjir, lanjut Indra, ada beberapa proyek DBMSDA Kota Bekasi yang dinilainya mubajir seperti proyek sumur resapan Rp4,5 miliar dan Rp1,8 miliar yang diameter lingkarannya dirasa kurang mampu untuk mengatasi banjir.
“Kalau niatnya cuma mau menciptakan proyek dan yang penting tidak fiktif ya begitu. Sama dengan kejadian proyek Halte Sultan Rp1,6 miliar yang dibangun disamping Halte lama kan mubazir renovasi aja Halte yang lama kan bisa,” kata Indra.
Begitu juga, lanjut Indra, dengan proyek pompa Alkon senilai Rp18 miliar juga tidak mampu mengurangi banjir. Penanganan banjir itu harus tuntas dari hulu ke hilir, karena Kota Bekasi lebih dominan adalah banjir kiriman.
“Faktanya sudah ratusan miliar proyek folder air banjir juga tidak mengurangi beberapa titik banjir di Kota Bekasi. Coba kalau buat bangun infrasetruktur pendidikan pasti jauh lebih bermanfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Memang, tambah Indra, proyek banjir juga penting, tapi yang tepat guna dan tepat sasaran, bukan sekedar menciptakan proyek yang diduga hanya untuk dijadikan ladang bancakan, sehingga mubazir dan hasilnya pun tidak terlalu dapat dirasa masyarakat.
Dikatakan Indra, pendidikan adalah fondasi penting bagi setiap Negara bukan hanya sekedar tentang belajar membaca, menulis atau menghitung. Lebih dari itu, pendidikan adalah alat yang membentuk karakter manusia.
“Mengembangkan keterampilan dan mendorong pemikiran kritis untuk membangun seorang individu yang mampu berkontribusi dan berkompetisi ditengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Di Indonesia, pentingnya pendidikan bagi generasi bangsa tidak bisa diremehkan, terutama dalam konteks persaingan global yang semakin ketat. Pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk masa depan generasi penerus bangsa yang lebih baik.
“Selain itu, pendidikan juga dapat menjadi sarana untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Dengan memberikan akses pendidikan yang sama kepada semua orang. Proyek banjir perlu, tapi perencanaanya yang serius kasian masyarakat, bukan hanya menciptakan bancakan,” pungkas Indra. (Dhendi)