Tak Transparan, Ini Kesaksian Jema’at Soal Keuangan GBI CK-7

- Jurnalis

Sabtu, 27 Juli 2024 - 15:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alvin Lim saat ke Kantor Swasta Intercon GBI CK-7 yang dijaga Anggota Brimob

Alvin Lim saat ke Kantor Swasta Intercon GBI CK-7 yang dijaga Anggota Brimob

“Stop Perpuluhan dan Persembahan Terhadap Gereja Yang Tidak Transparan Masalah Keuangan”

BERITA JAKARTA – Quotient TV Channel Youtube kembali menayangkan kesaksian jema’at dan pengerja GBI CK-7 yang menceritakan penyelewengan dan penyimpangan Gereja GBI CK-7.

Seorang ibu yang menjadi jema’at dan memiliki kartu keluarga jema’at yang selalu rajin memberikan perpuluhan, sangat kecewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya menanyakan tentang laporan keuangan Gereja untuk memastikan keuangannya dikelola dengan baik,” kata Y, Sabtu (27/7/2024).

Namun, Gereja selalu menolak memberikan dengan alasan-alasan yang tidak masuk di akal.

“Bukannya tidak ikhlas, tapi kalo keuangan dikelola dengan benar apa yang mesti ditakuti oleh Gereja?,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet

Salah satu mantan pengerja, B menambahkan bahwa GBI CK-7 khususnya sangat kaya dan memiliki 12 Ruko, namun tidak mau membantu jema’at yang dalam kesulitan.

“”GBI CK-7 bahkan memampang nama mereka yang tidak membayar perpuluhan ini membuat malu dan mengancam sehingga tidak ada sukarela,” ungkapnya.

GBI CK-7 adalah Gereja Bethel Indonesia dengan cabang-cabang di Kemayoran, Alam Sutera, dan Intercon, Kebon Jeruk dengan gembala Pendeta Janto Simkopputera dan puteranya, Janto Junior Simkoputera.

Skandal beredar Janto Junior Simkoputera terjerat pidana Perbankan dengan kerugian Rp53 miliar dengan modus penjualan obligasi.

“JJ Simkoputera kami jerat dengan Pidana Perbankan minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun,” terang Nathaniel, SH, MH dari LQ Indonesia Law Firm.

Baca Juga :  Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Sebagai Komisaris PT. Multi Visi Jakarta harusnya sebelum menjalankan bisnis harus sudah mengurus dan mempunyai ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Namun, dengan sengaja JJ Simkoputera menghimpun dana masyarakat walau tanpa ijin dan berdampak kerugian nasabah,” jelas Nathaniel.

Jema’at seluruh Gereja Indonesia disarankan untuk stop memberi perpuluhan dan persembahan kepada Gereja yang tidak transparan dan tidak mamu membukanya kepada seluruh jema’at.

“Banyak oknum Gereja mempergunakan uang malah untuk hal buruk dan bahkan pidana, seperti memasukan ke Investasi bodong. Pastikan dana sumbangan anda tepat sasaran dengan open book keuangan,” pungkasnya. (Sofyan)

Berita Terkait

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet
Jaksa Jovi Dipecat, Pakar Hukum: Oknum Jaksa Terima Suap dan Narkoba?
Jaksa Agung Sanksi Pegawai Main Judol, Tapi Ogah Adili Penerima Gratifikasi
Berita ini 290 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Senin, 18 November 2024 - 18:12 WIB

Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah

Senin, 18 November 2024 - 17:52 WIB

LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan

Senin, 18 November 2024 - 16:24 WIB

Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet

Berita Terbaru

Foto: Motor dinas TNI yang jadi barang gadaian oknum anggota TNI

Peristiwa

Dua Warga Kabupaten Bekasi Jadi Korban Gadai Motor Oknum TNI

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:14 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Harga Emas Naik Termasuk Impor Perak Tiongkok dan Persediaan Minyak

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:49 WIB

Foto: Kantor Desa Serang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Seputar Bekasi

FKMPB: Siapa Bertanggung Jawab Soal ADD Desa Serang Ciksel?

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:34 WIB