BERITA BEKASI – Mulai tersebar 26 program unggulan dari calon Walikota Bekasi, Tri Adhianto yang kembali maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi, Jawa Barat, pada November 2024 mendatang.
Sosok Tri memang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan para calon lainnya. Sebab, Tri Adhianto merupakan calon yang berasal dari birokrat yakni, mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Selain itu, Tri juga merupakan mantan Wakil Walikota Bekasi mendampingi Rahmat Effendi yang kemudian naik menjadi Plt Walikota Bekasi sampai pada akhirnya Senin 21 Agustus 2023, Tri Adhianto resmi dilantik menjadi Walikota Bekasi sisa jabatan, Rahmat Effendi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak heran, jika 26 program unggulan calon Walikota Bekasi Tri Adhianto menjadi topik seksi untuk ditela’ah atau diuji berdasarkan rekam jejaknya sebagai mantan orang nomor satu di Kota Bekasi, terutama dilingkungan Pemkot Bekasi.
Salah satunya penilaian datang dari Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW), Indra Sukma yang mengatakan, wajar jika ada beberapa program unggulan calon Walikota Bekasi, Tri Adhianto yang menarik untuk dibahas.
“Misalnya pada poin No. 15 Tri ingin memperhatikan RT RW dengan menaikan honornya. Lah waktu masih menjabat Plt Walikota Bekasi ngak ada upaya untuk menaikan honor RT RW itu,” terang Indra, Rabu (24/7/2024).
Begitu juga, sambung Indra, dengan poin No. 18 apakah ada upaya untuk menaikan honor Pusyandu Kota Bekasi, tentu jawabannya pun sama dengan janji jika terpilih nanti akan menaikan honor RT RW se-Kota Bekasi.
“Sementara, pada poin No. 13, sangat bertolak belakang dengan Herkos yang mau membangun Lapangan Futsal level Internasional malah digagalkan sama Tri dan sekarang mau maju Pilkada, janjinya Tri mau bangun,” ujar Indra.
“Sebenarnya, banyak janji-janji yang semestinya bisa dilakukan pada saat Tri menjabat, tapi tidak dilakukannya. Contoh aja Perpustakaan tidak ada perbaikan,” tambahnya.
Lebih serunya lagi pada poin No. 21 soal Tri mau menaikan gaji Tenaga Kerja Kontrak (TKK) dilingkungan Pemkot Bekasi. Boro-boro meningkatkan malah Tri kemarin justru menurunkan gaji TKK.
“Jangankan ada upaya mau menaikan gaji para TKK mempertahankan aja tidak bisa malah gaji TKK kemaren dikurangi. Sekarang mau maju Pilkada janjinya mau menaikan gaji TKK lagi,” ulas Indra.
Belum lagi, lanjut Indra, kalau bicara soal infrasetruktur 7 tahun jadi Kepala Dinas PUPR terus jadi Wakil sampai jadi Walikota Bekasi nyatanya jalan dibelakang GOR Kota Bekasi rusak parah baru dijaman Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad dapat perhatian.
Begitu juga dengan banjir di Kota Bekasi belum juga berkurang hanya nilai proyek aja yang banjir nilainya makin besar namun sampai sekarang banjir masih tidak berkurang.
“Malah kebanyakan proyek-proyek aneh seperti sumur resapan alih-alih usaha mengurangi banjir, tapi diameternya kaya lubang jetpam begitu juga dengan halte modern sebelahan dengan halte lama padahal tinggal renovasi aja cukup,” sindir Indra.
Masih kata Indra, 6 kali Kota Bekasi berturut-turut mendapatakan penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Unqualified Opinion dari BPK RI, terkait laporan keuangan, tapi sejak jamannya Tri sudah tidak ada lagi raihan itu.
“Malah sebaliknya LHP BPK RI tahun 2023 kemarin malah ada 20 temuan dan 84 rekomendasi BPK RI untuk Kota Bekasi dan berbagai peninggalan masalah yang akhirnya dibereskan Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad.
Belum lagi, tambah Indra, Tri Adhianto yang terkesan haus dengan jabatan dimana dia sebagai Walikota dan Ketua KONI, pemberi dan penerima pengelola dana hibah.
“Kaya janji mau naikan honor RT RW dan Posyandu sudah ngak boleh makanya 2 tahun belakangan namanya BOP. Sebab, kalau honor APBD sudah ngak kuat, karena berapa ribu RT RW, kader Posyandu, PKK se-Kota Bekasi,” pungkasnya. (Dhendi)