BERITA BEKASI – Keberadaan baleho tentang Arnaen yang terpampang dan berdiri di dalam Gedung Juang 45 Tambun, menui kritikan pedas sang pembuat gambar yang mengaku tidak pernah ada informasi atau koordinasi dengan dipasanganya baleho yang cukup besar tersebut.
Kritikan pedas tersebut diungkapkan Blanco yang tidak lain merupakan sang pelukis gambar Arnaen.
Blanco mengaku dirinya kesal dan tentu kecewa, gambar wajah Arnaen yang dibuatnya secara imajiner ternyata telah lama terpasang tanpa ada kordinasi atau informasi ke dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jelas saya sangat kecewa, gambar yang dibuat dengan susah payah dengan seenaknya dipasang di Gedung Juang, tanpa koordinasi dengan saya. Entah sudah berapa pasang mata yang melihat tanpa tahu jika sosok wajah itu hasil imajinasi saya,” ujarnya.
Ditambahkan Blanco, ini jelas sudah sangat melanggar dan tidak menghargai karya yang dibuatnya.
Kaitan itu, Blanco menyatakan akan segera menempuh jalur hukum, karena sudah sangat merugikan dirinya sebagai pembuat gambar wajah Arnaen.
“Saya sudah berkordinasi dengan pengacara saya dan akan saya tempuh melalui jalur hukum tentunya,” kesal Blanco.
Disinggung pihak mana yang rencana akan di tuntut melalaui jalur hukum, dengan tegas pria berperawakan gempal tersebut mengatakan para pihak yang akan dia tuntut adalah Pemerintah Kabupaten Bekasi, Disbudpora dan pengelola Gedung Juang 45 Tambun.
“Apa yang saya lakukan ini bertujuan jangan sampai ke depannya, dengan seenaknya karya seseorang digunakan tanpa pemberitahuan, tanpa adab. Pakailah adab orang Bekasi, dimana bumi di pijak di situ langit di junjung,” pungkas Blanco. (Mul)