BERITA BEKASI – “Kekuatan apa yang kini tegah dipertontonkan Pemerintah Pusat dan Daerah, terkait prilaku Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan yang belakangan menjadi sorotan publik, termasuk pelantikan pejabat publik yang dilakukan menjelang tengah malam.
Hal itu dikatakan, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Bekasi (FKMPB), Eko Setiawan dalam pengamatannya, terkait perkembangan Kabupaten Bekasi ketika berbincang ringan dengan Matafakta.com, Jumat (7/6/2024).
“Contoh soal pelantikan Dirut Perumda Tirta Bhagasasi yang berlangsung di Hotel Pukul 23.00 WIB, Sabtu 19 Mei 2024 lalu. Meski tidak diatur secara rinci mengenai waktu melantik pejabat, tapi menjelang tengah malam itu tentu tidak lazim,” terang Eko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terakhir, prilaku yang kurang pantas sebagai seorang Kepala Daerah juga sempat viral ketika Dani Ramdan nyawer sinden panggung diacara tas’yakuran dalam rangka perpanjangan masa jabatan Pj Bupati Bekasi untuk yang ketiga kalinya di Alun-Alun Sukatani, Kabupaten Bekasi.
“Luar biasa bahkan soal pelantikan Dirut Perumda Tirta Bhagasasi menjelang tengah malam juga mendapatan sorotan dari 2 Pakar Hukum yakni, Prof. Dr. Mudzakir dari UIN dan Univ. Trisakti, Abdul Fickar Hadjar. Kedua pakar tersebut tidak membenarkan hal itu,” jelas Eko.
Soal nyawer, sambung Eko, walau bagaimanapun juga seorang Dani Ramdan adalah sosok seorang pemimpin. Jabatan Pj Bupati Bekasi itu melekat pada dirinya yang seharusnya bisa memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat.
“Integritas, etika dan moralitas seorang pemimpin harus tetap dijaga sebagai panutan masyarakat yang dipimpinnya agar mampu membawa organisasi yang dipimpinnya sampai ke puncak keberhasilan,” imbuhnya.
Tragisnya, tambah Eko, dari sekian prilaku yang dinilainya tidak pantas tersebut tidak mendapatkan respon baik Legislatif yakni, DPRD Kabupaten Bekasi maupun Internal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi yaitu Inspektorat.
“Kita berharap pusat seperti Kemendagri juga jangan hanya diam melihat reaksi kami sebagai warga masyarakat di Kabupaten Bekasi yang memiliki pemimpin tidak mengedukasi dan memberikan contoh baik,” pungkas Eko. (Hasrul)