BERITA BEKASI – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Ade Muksin mendesak penyidik Polres Metro Kabupaten Bekasi segera mengusut tuntas kasus pengancaman terhadap wartawan Pirlen Sirait yang dilakukan orang tak dikenal.
“Kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan, harus diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku, karena dikhawatirkan akan terulang,” kata Ade kepada Matafakta.com, Selasa (14/5/224).
Ade meminta kepada penyidik Polres Metro Kabupaten Bekasi untuk benar-benar serius menyikapi masalah ini karena pengancaman dilakukan puluhan orang yang disaksikan anak dan istri korban dirumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena tindakan para pelaku jelas sudah menimbulkan kecemasan terhadap anak dan istri korban,” tandas Ade yang baru terpilih pada Konferensi PWI Bekasi 2024-2027 ini.
Sebelumnya, puluhan orang tak dikenal mendatangi rumah Pirlen Sirait di Perumahan Permata Serang Baru, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Jumat 5 Mei 2024 lalu.
Mereka melontarkan kalimat-kalimat kasar dan pengancaman yang juga didengar dan disaksikan langsung istri dan ketiga anak-anaknya yang masih kecil, sehingga mengakibatkan ketakutan dan trauma.
Malam itu, lanjut Pirlen mendengar dari dalam rumahnya ada yang berteriak dan mengetuk pintu rumah dengan keras. Mendengar itu, Pirlen buru-buru membukanya.
“Pas saya buka pintu, puluhan orang langsung datang menghampiri dan bertanya yang namanya Pak Pirlen, Bapak ia,” ujar Pirlen menirukan kata-kata orang tak dikenalnya.
Mendengar pertanyaan itu, Pirlen yang merasa tidak punya musuh langsung menjawab, “ya”. Anehnya, sekitar tiga dari orang itu langsung mendorong Pirlen.
“Ini bulan puasa, kenapa ganggu-ganggu Ketua DPC. Saya tanya kembali Ketua DPC mana, namun mereka hanya berteriak-teriak dengan kata-kata kasar sampai mau memukul,” ungkapnya.
Tak terima diperlakukan seperti itu, Pirlen pun melaporkan kejadian ke Polres Metro Kabupaten Bekasi dengan harapan para pelaku segera ditangkap.
“Termasuk dalang di balik pengancaman tersebut. Pasalnya, kedatangan orang tak dikenal ke rumahnya, diduga ada kaitannya dengan pelaksanaan Pileg Februari 2024 di Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (Mul)