BERITA BEKASI – Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji atau biasa disapa bang Roy mengaku heran adanya aksi demo terkait rencana mutasi rotasi dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat.
“Saya paling lama menjabat Sekda juga sebagai Ketua Baperjakat selama 7 tahun lebih heran rotasi mutasi aja di demo,” terang bang Roy ketika berbincang ringan dengan Matafakta.com, Jumat (22/3/2024).
Apalagi, kata bang Roy, rotasi mutasi itu hanya bergeser posisi tidak turun Esselon dan itu hal biasa dalam Organisasi Kepemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jutru sebaliknya yang harus dipertanyakan itu ada apa dengan aksi demo atau adanya aksi penolakan rencana rotasi mutasi tersebut. Ada kepentingan apa,” ujarnya.
Kalau saya, sambung bang Roy, mau balik bertanya kenapa hanya bergeser aja kok demo. Waktu Tri Adhianto jadi Walikota sebulan kurang aja ada mutasi bahkan malah promosi dari Esselon 3 ke Esselon 2.
“Itu adiknya sama adik iparnya. Padahal banyak yang dari APDN/STPDN yang lebih senior masih duduk di Esselon 3, tidak promosi. Malah adiknya sama adik iparnya yang naik, kok ngak ada di demo kan jelas itu KKN,” sindirnya.
Lebih jauh bang Roy mengatakan, yang bakal kena mutasi jangan pakai kekuasaan dan fasilitas jabatan untuk mengerahkan massa hanya untuk mengamankan jabatannya.
“Jujur saya yang merasa orang yang ikut membenahi Kota Bekasi, tidak bisa menerima apabila Aparatur diperlakukan tidak adil,” tegasnya.
Saya, tambah bang Roy, yang tahu semuanya tentang Kota Bekasi. Jangan pakai alat bantu massa untuk ngamanin jabatan, harus jentle dong. Lakoni aja kalau pindah toh masih sama Esselonnya.
“Pak Rahmat Effendi aja 9 tahun jadi Walikota Bekasi itu adiknya ada 2 masih tetep aja di Esselon 3, enggak dipromosikan,” pungkas bang Roy. (Dhendi)