Mangkir, Tim Kejari Kabupaten Bekasi Datangi Kediaman Oknum Pimpinan DPRD

- Jurnalis

Kamis, 14 September 2023 - 08:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption Foto : Tim Kejari Kabupaten Bekasi Datangi Kediaman SL dan RS

Caption Foto : Tim Kejari Kabupaten Bekasi Datangi Kediaman SL dan RS

BERITA BEKASI – Jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi mendatangi kediaman SL dan RS untuk menindaklanjuti kasus dugaan tindak pidana korupsi gratifikasi atau suap kepada oknum pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023).

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasie Pidsus) pada Kejari Kabupaten Bekasi, Ronald Thomas Mendrofa mengatakan tim penyidik memanggil dua orang saksi masing-masing RS dari pihak swasta dan SL yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi.

“Saksi SL sudah kita panggil sebanyak tiga kali dan pada pemanggilan kedua sudah hadir dan memenuhi berkas acara pemeriksaan sedangkan RS sudah empat kali kita panggil namun yang bersangkutan belum juga datang memenuhi panggilan pemeriksaan,” kata Ronald kepada Matafakta.com, Kamis (14/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui saksi RS merupakan oknum kontraktor swasta yang diduga telah memberikan dua unit kendaraan mewah jenis Mitsubishi Pajero dan sedan BMW kepada SL selaku diduga penerima yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP), Kabupaten Bekasi.

Hingga pukul 15.00 WIB kedua saksi tidak memenuhi panggilan sehingga Tim Penyidik Kejaksaan kemudian memutuskan mendatangi kediaman saksi SL di Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, dilanjutkan ke rumah RS di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan.

Baca Juga :  Kejari Kabupaten Bekasi Peringati Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64

“Tadi kita berusaha menyita barang bukti mobil yang BPKB-nya sudah sempat kita sita dan amankan sewaktu yang bersangkutan datang ke Kejaksaan. Berdasarkan keterangan dan pemanggilan harusnya hari ini kita periksa namun baik SL dan RS ini tidak ada yang datang,” ungkapnya.

“Begitu juga dengan barang bukti yang janjinya akan diantar ternyata tidak diantar. Informasinya yang Pajero masih ada di dekat sini, kalau BMW infonya ada di Lampung,” tambahnya.

Ronald mengaku di kediaman SL Tim Penyidik tidak menemukan keberadaan yang bersangkutan maupun barang bukti dua kendaraan dimaksud. Demikian pula saat mendatangi rumah saksi RS.

“Kita sebenarnya tadi ingin melakukan penjemputan paksa karena saksi RS dalam penyidikan ini tidak pernah hadir saat kami panggil. Pemanggilan secara patut sebanyak tiga kali sudah kita lakukan semua maka kita lakukan pemanggilan secara paksa untuk memberikan keterangan,” ucapnya.

“Nanti kita akan mulai telusuri RS ini kemana, apa masih di Kabupaten Bekasi, di Pulau Jawa, di luar pulau atau di luar negeri, kita akan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Pencekalan juga sudah kita lakukan, kita sudah bersurat dan kita tetap menjalani sesuai dengan KUHAP dan SOP,” imbuh dia.

Baca Juga :  APH Jangan Hanya Bisa Korbankan Wong Cilik, Tangkap Otaknya Donk

Ronald juga menyatakan sikap tidak kooperatif yang ditunjukkan kedua saksi ini bisa menjadi pertimbangan penyidik saat nanti masuk tahap penuntutan dan persidangan apabila keduanya dinyatakan memenuhi unsur ditetapkan sebagai tersangka.

“Termasuk siapa pun yang ikut andil dalam menyembunyikan atau menghilangkan dan atau membantu menyamarkan barang bukti maupun menyembunyikan yang bersangkutan, sesuai Pasal 224 KUHAP,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen pada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi Rahmadhy Seno Lumakso memastikan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ini terus dilanjutkan hingga tuntas.

“Kita mulai dari penyelidikan hingga naik dik (penyidikan) sudah dilakukan sebelum adanya surat edaran dari Kejagung. Semua yang kami lakukan kita laporkan ke pimpinan dan akan terus kita lanjutkan. Sempat ditanyakan Kajari saat video conference, tidak ada masalah, kita tuntaskan,” tandasnya. (Indra)

Berita Terkait

JNW Desak Polri Ungkap Informasi Kepala BP2MI Soal Boss Mafia Judi Online Berinisial T
Sang “Tupai” Terjatuh Usai ke Vietnam
Pengamat: Pernyataan Kepala BP2MI Justru Rendahkan Institusi Polri
LMP Kota Bekasi Bangga Pengurus Srikandi Jadi MC di Peringatan HKN 2024  
Dewan Pembina YJSI Bangga Jadi Pembawa Acara di Puncak “HKN” 2024
LQ Indonesia Law Firm Resmi Laporkan PT. Sentratama Investor Future
Kejaksaan Hadir dan Wujudkan Keadilan Bagi Jurnalis dari Tindak Kekerasan
Bela Nikita Mirzani, Alvin Lim Sebut Polri Gagal Berantas Judi Online
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:09 WIB

Ogah Dikonfirmasi Kajati DKI “Kucing-Kucingan” Dengan Awak Media

Jumat, 26 Juli 2024 - 12:52 WIB

LQ Indonesia Law Firm Penuhi Undangan Eksekusi Aset Sitaan KSP-SB Bogor

Kamis, 25 Juli 2024 - 22:19 WIB

Kejagung Soroti “Kejanggalan” Vonis Bebas Anak Bekas Anggota DPR

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:25 WIB

Kejari Kabupaten Tegal Memburu Pelaku Korupsi Dana Desa

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:15 WIB

Kejari Kabupaten Tegal Pamer Hasil Capaian Kinerja

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:03 WIB

Kejari Kabupaten Bekasi Selesaikan Kasus Sadi Bin Kadin Dengan Restoratif Justice

Senin, 22 Juli 2024 - 15:41 WIB

Waduh..!!!, Setahun Kejari Jakpus Tak Sidangkan Pemalsuan Surat KSP Indosurya

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:40 WIB

Soal Final Kepailitan, Praktisi Hukum Persoalkan Trasparansi Publik PN Jakpus

Berita Terbaru

Foto: Dr. Ujang Iskandar, ST, Msi

Berita Utama

Sang “Tupai” Terjatuh Usai ke Vietnam

Jumat, 26 Jul 2024 - 22:57 WIB