BERITA JAKARTA – Pendekatan ketertiban tak selalu harus dengan penegakan hukum atau pemidanaan. Mediasi dan dialog juga dipandang efektif dalam menjaga tertib masyarakat.
“Demikian halnya, terkait dengan kontroversi narasi bajingan tolol yang disampaikan Rocky Gerung,” kata Koordinator Siaga 98, Hasanudin, Jumat (4/8/2023).
Sebah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menilai kalau apa yang dilakukan Rocky Gerung bukan masalah yang besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu hal-hal kecilah. Saya kerja saja,” ucap Hasanudin mengutif perkataan Jokowi menanggapi sentilan Rocky Gerung, Kamis 3 Agustus 2023.
Demikian juga, Rocky Gerung telah menyampaikan maafnya atas perselisihan tersebut.
“Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebutkan perselisihan itu berlanjut tanpa arah,” katanya.
SIAGA 98 berharap Polri dapat memfasilitasi perselisihan yang antara Rocky Gerung dan para pendukung Presiden Jokowi dalam bentuk dialog dan perdamaian.
Dialog dalam menyelesaikan perselisihan ini lebih substantif menciptakan ketertiban dari pada harus dibawa ke ranah hukum sebab dialog dan perdamaian adalah rajanya hukum, diatas hukum apapun.
“Polri dapat menjalankan fungsi mediasi kearah restoratif justice dalam menyelesaikan permasalahn ini,” ulas Hasanudin.
Kami juga sebagai bagian dari pendukung Jokowi (2014 – 2019) yang kini tergabung dalam SIAGA 98, menghormati langkah hukum Relawan Jokowi.
“Namun kami memilih menerima maaf Rocky Gerung dalam konteks memahami apa yang disampaikan Presiden Jokowi sebagai hal kecil,” imbuhnya.
Bahwa ada hal besar yang perlu kita kerjakan bersama yang tingkat keutamaannya lebih penting yaitu melaksanakan Pemilu 2024 secara damai dan demokratis.
“Selain itu, pemberantasan korupsi, mengatasi tindak pidana perdagangan orang, perjudian online, ilegal mining dan menjaga stabilitas ekonomi nasional,” pungkasnya. (Sofyan)