BERITA JAKARTA – DPR RI mengecam adanya dua calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat, Christian Nelson Pangkey yang merupakan ASN yang dipecat tidak hormat dan Budi Iskandar Pulungan yang merupakan keluarga dari Timses Jokowi-Maruf Amin.
“Saya tentu prihatin dengan hal tersebut. Harusnya tim seleksi bisa lebih prosfesional lagi dalam melakukan perekrutan peserta seleksi Bawaslu,” kata Anggota DPR RI Komisi 2, Guspardi Gaus belum lama ini.
Kata Guspardi, Pemilu 2024 harus berjalan dengan baik. Sehingga penyelenggara Pemilu, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu harus dijabat oleh orang yang kompeten dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena bagaimanapun penyelenggara Pemilu nantinya haruslah dipegang oleh orang-orang yang kompeten dan berintegritas dan bukan dari titipan partai politik manapun,” tegas Guspardi.
Karena itu, Guspardi meminta tim seleksi harus obyektif dan melakukan penilaian yang juga didasari integritas. Dengan diloloskannya 2 calon Bawaslu yang bermasalah itu integritas tim seleksi dan Bawaslu sedikit banyak tercoreng.
“Saya sangat menyayangkan akan integritas dari Tim Seleksi atau Timsel itu sendiri yang keluar dari koridor,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Jakarta Election Watch (JEW) dalam pengawasan proses seleksi yang dilakukan Tim Seleksi bentukan Bawaslu RI menemukan 2 calon Bawaslu Jakarta Pusat yang bermasalah.
“Sangat disayangkan Tim Seleksi Bawaslu Jakpus bisa kebobolan hingga 2 calon yang bermasalah lolos tahap tes tulis 20 besar,” ujar Koordinator JEW, Wahyu Ramdhani.
JEW menemukan bahwa calon anggota Bawaslu Jakpus Christian Nelson Pangkey adalah ASN yang diberhentikan secara tidak hormat berdasarkan SIPP PTUN Manado.
Sementara itu, Budi Iskandar Pulungan dari berbagai jejak digital adalah kakak dari Ade Pulungan yang merupakan Tim Sukses Jokowi-Maruf Amin.
“Mengapa calon seperti ini malah lolos 20 besar dan diberi kesempatan untuk melanjutkan proses seleksi lembaga yang seharusnya berintegritas seperti Bawaslu,” pungkasnya. (Indra)